20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

sedang kalut dan kelima tokoh tokoh yang berkepandaian tinggi sudah memburu keluar<br />

untung mengepung Hian beng Jie loo dan membekuk Tio Beng. Inilah beberapa yang<br />

membikin Boe Kie bisa menolong Tio Beng tanpa diketahui oleh siapapun juga.<br />

Selagi badannya melayang di tengah udara dengan didukung lengan yang kuat, Tio Beng<br />

membuka matanya. Ia terkesiap karena penolong tadi yang alisnya tebal dan mukanya<br />

tampan, bukan lain daripada Boe Kie. Ia hampir tak percaya matanya sendiri. “Kau!” serunya<br />

dengan suara parau.<br />

Buru buru Boe Kie mendekap muka si nona. Ia mengawasi ke bawah. Di kiri kanan di depan<br />

di belakang kelenteng penuh dengan murid2 Kay pang. Walaupun begitu, kalau mau, ia masih<br />

bisa meloloskan diri. Tapi, sesudah mengetahui adanya perundingan Kay pang untuk<br />

menjatuhkan Beng kauw dan masuknya Song Ceng Soe ke dalam partai pengemis, ia bertekad<br />

untuk menyelidiki hal itu sampai seterang terangnya! Ia tak boleh pergi dengan begitu saja. Di<br />

samping itu dalam pertengkaran antara Ciong pang Liong tauw dan Song Ceng Soe, kedua<br />

mata si pengemis mengeluarkan sinar yang ganas dan terdapat kemungkinan bahwa pengemis<br />

itu tak merasa segan untuk turunkan tangan jahat. Lain pertimbangan yang menahan perginya<br />

Boe Kie adalah Han Lim Jie yang masih tertawan. Pembantu yang setia itu harus ditolong.<br />

Memikir begitu ia mengambil keputusan untuk masuk pula dan bersembunyi di ruangan toa<br />

tian.<br />

Ia merangkak ke pinggir genteng menggaet payon dengan kedua kakinya dan kemudian<br />

dengan sekali melompat ia sudah berada di belakang sebuah patung Buddha<br />

some parts missing here<br />

Loe Hwee Liong, Coan kang, Cie hoat Thiang Boo dan yang lain lain sudah memburu keluar<br />

sedang ruangan toa tian hanya terdapat beberapa pengemis yang terluka karena tertimpa<br />

patung Bie lek boat. Han Lim Jie sendiri tidak kelihatan mata hidungnya.<br />

Ia mengawasi ke seputarnya, tapi untuk beberapa saat, ia masih belum mendapatkan tempat<br />

yang cocok untuk menyembunyikan diri. Tiba tiba Tio Beng menyentuh tangannya dan<br />

menuding sebuah tambur besar. Tambur itu ditaruh di atas tempat menaruh tambur yang<br />

tingginya setombak lebih dan berhadap hadapan dengan sebuah lonceng besar.<br />

Boe Kie lantas saja mendusin. Dengan mepet mepet di pinggir tembok, ia pergi ke belakang<br />

tambur. Sambil meloncat ke atas, jari tangannya menggores kulit. “Pret!” kulit kerbau yang<br />

tebal robek seperti gores pisau. Dengan berdiri di lapangan kayu, ia menggores lagi dengan<br />

jerijinya dan membuat robekan garis silang. Sesudah itu, sambil menduking Tio Beng ia<br />

masuk ke dalamnya.<br />

Tambur itu tambur tua. Di antara debu dan bau apak, Boe Kie mengendus wewangian yang<br />

keluar dari badan si nona. Tambur itu cukup besar, tapi kedua orang yang bersembunyi di<br />

dalamnya bergerakpun tak bisa lagi. Dengan hati berdebar debar, si nona bersandar di dada<br />

Boe Kie. Perasaan pemuda itu sendiri sukar dilukiskan. Rasa benci sakit hati, gusar duka dan<br />

rasa cinta tercampur menjadi satu. Ia mau mencaci, tapi dengan di kelilingi musuh ia tidak<br />

bisa membuka suara. Tiba tiba ia mendusin, bahwa kepala si nona bersandar pada dadanya. Ia<br />

kaget dan mendorong keras keras. Tio Beng gusar dan menyikut dadanya. Dengan ilmu<br />

memindahkan te<strong>naga</strong> memukul te<strong>naga</strong>, Boe Kie menghantam balik, sehingga si nona<br />

kesakitan, hampir hampir ia berteriak kalau mulutnya tidak keburu didekap Boe Kie.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1152

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!