20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kalau mau, dengan sekali membabat Cia Soen bisa membinasakan Tan Yoe Liang dan<br />

menyingkirkan ancaman di hari kemudian. Tapi ia seorang yg bernyali sangat besar dan<br />

sedikit pun ia tak merasa jeri terhadap ancaman itu. “Baiklah,” katanya.<br />

“Jika lohu masih hidup, sepuluh tahun kemudian lohu akan meminta pelajaran mengenai<br />

sinkang dari Siauw Lim dan Boe Tong.”<br />

Tan Yoe Liang merangkap kedua tangannya dan sambil membungkuk ia berkata kepada Kim<br />

Hoa popo. “Kay pang telah mengacau dipulau ini dan aku meminta maaf.” Sesudah itu<br />

mendukung The tiangloo, ia berlalu.<br />

Seperginya Tan Yoe liang, dengan mata melotot Kim hoa popo mengawasi Boe Kie. ”Boca<br />

imlu menimpuk mu lihai jg!” katanya. “Tapi mengapa didalam kedua tanganmu, kau<br />

memegang tujuh butir batu? Apakah sebutir untuk Tan Yoe Liang dan sebutir lagi untuk aku<br />

sendiri?”<br />

Boe Kie terkejut karena is nenek sudah dapat menebak niatnya. Ia tak bisa segera menjawab<br />

dan hanya tersenyum.<br />

“Bocak!” bentak Kim hoa popo dengan gusar. “Siapa kau? Mengapa kau menyamar sebagai<br />

anak buah kapal? Mengapa kau menguntit nenekmu. Bocah! Dihadapaan Kim hoa popo, kau<br />

tidak boleh main gila.”<br />

Dibentak begitu, Boe Kie yg tidak bisa berdusta jadi gugup. Untung jg Tio Beng lantas<br />

menolong. Dengan mengubah suaranya, si nona berkata. “Kini orang2 Kie kengpang memang<br />

biasa berdagang tanpa modal dilautan terbuka, popo telah mengeluarkan banyak uang untuk<br />

menyewa kapal itu. Halangan apa kalau katai mengantar popo? Melihat kay pang menghina<br />

orang mengandalkan jumlahnya yg besar, saudara ku sudah membantu. Maksudnya baik<br />

sekali. Diluar dugaan Cia tayhiap memiliki kepandaian yg begitu tinggi, sehingga bantuan itu<br />

sebenarnya tidak perlu.” Ia berbicara dengan nada seorang pria yg agak terlalu nyaring. Baik<br />

jg si nenek tidak memperhatikan keganjilan itu.<br />

Cia Soen mengibaskan tangan kirinya dengan berkata “Terima kasih. Kalian pergilah. Hai!...<br />

Kim Mo Say Ong telah jatuh di tanah datar dan hai ini ia mesti menerima bantuan Kim keng<br />

pang. Selama berpisahan dengan dunia kang ouw kira2 duapuluh tahun, dalam rimba<br />

persilatan telah banyak muncul iorang pandai. Hai!... sebenarnya, perlu apa kau kembali di<br />

Tiong goan?” ia mengeluarkan kata2 itu dengan suara berduka. Timpukan Boe Kie telah<br />

mengejutkan hatinya, karena dari sambaran angin ia tahu, bahwa orang yg menimpuk adalah<br />

seorang yg berkepandaian sangat tinggi, yg jarang terdapat didalam dunia. Disamping itu ia<br />

telah berhasil membinasakan musuh2nya hanya karena bantuan To liong to. Tanpa merasa ia<br />

ingat kegagahannya pada duapuluh tahun berselang, pada ia mengamuk di pulau Ong poan<br />

san. Mengingat berbedaan antara dahulu dan sekarang, ia jadi berduka.<br />

“Cia Hiantee,” kata Kim hoa popo, “Aku tidak membantu kau, sebab kutahu, bahwa kau dan<br />

aku selamanya tidak suka dibantu irang. Cia Hiantee, apa kau tidak gusar?”<br />

Mendengar si nenek memanggil ayah angkatnya dengan istilah “hiantee” (adik) Boe Kie<br />

kager tercampur heran.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1034

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!