20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Thio Sam Hongpun turut merasa kaget.<br />

Orang itu mempunyai asal usul yang tidak kecil! pikirnya. Thay Kek Koen belum tentu bisa<br />

melawannya. Perlahan-lahan ia mengankat kedua tangannya. Tapi baru saja ia ingin<br />

mengundang lawan untuk memulai, tiba-tiba dari belakang Jie Thay Giam melompat keluar<br />

seorang too tong.<br />

Thay Soehoe, katanya. kalau siecoe itu mau menjual ilmu silat Boe Tong, perlu apa thay<br />

soehoe turun tangan sendiri? Biarlah teecoe sendiri yang melayani sejurus dua jurus.<br />

Too tong itu, yang mukanya berlepotan tanah, bukan lain daripada Boe Kie. In Thian Ceng,<br />

Yo Siauw dan lain-lain jago Beng Kauw lantas saja mengenali dan mereka kegirangan. Tapi<br />

Thio Sam Hongdan Jie Thay Giam tentu tak dapat mengenalinya. Mereka menduga, bahwa<br />

too tong itu Ceng Hong adanya.<br />

Ini bukan permainan anak-anak, kata Thio Sam Hong. Oe Boen Cek mempunyai kim kong<br />

Hok Mo. Mungkin sekalai mereka seorang pentolan dari Siauw Lim cabang See Hek.<br />

Dengan sekali pukul, ia bisa menghancurkan tulang-tulangmu.<br />

Dengan tangan kiri, Boe Kie mencekal ujung baju orang tua itu, sedang tangan kanan<br />

memegang tangan kiri guru besar itu. Thay Soehoe, katanya, Thay kek Koen yang telah<br />

diturunkan kepada Tee Coe belum pernah digunakan. Kebetulan sekali Oe Boen Sie Coe<br />

seorang ahli Gwa Kee. Permisikanlah Tee coe untuk menjajal ilmu melawan kekerasan<br />

dengan kelemahan, yang kosong memukul yang berisi. Kalau Tee Coe berhasil, bukankah ada<br />

baiknya juga? Seraya berkata begitu, ia mengerahkan Kioe Yang Sin Kang, yang dahsyat,<br />

yang lembut dan mengirimnya ke tubuh thay Soe Hoe, melalui telapak tangannya.<br />

Pada detik itu, sekonyong-konyong Thio Sam Hongmerasai semacam te<strong>naga</strong> yang hebat luar<br />

biasa menerobos masuk dari telapak tangannya. Biarpun belum bisa menandingi te<strong>naga</strong>nya<br />

sendiri, te<strong>naga</strong> itu yang murni dan yang halus menerobos bagaikan ombak gelombang demi<br />

gelombang. Dalam kagetnya, ia mengawasi muka Boe Kie. Kedua mata too tong itu tidak<br />

memperlihatkan sinar berkeredepan yang bisa dipunyai oleh seorang ahli silat kelas satu. Tapi<br />

sayup-sayup, dalam kedua mata itu terlihat selapis sinar kristal yang sangat lembut. Itulah<br />

suatu tandan dari lwee kang yang sudah mencapai puncak tertinggi. Thio Sam Hongmakin<br />

kaget, selama hidupnya dalam jangka waktu seabad lebih, ia hanya pernah menemui satu, dua<br />

orang yang mempunyai sinar mata begitu, misalnya mendiang gurunya sendiri Kak Wan Tay<br />

Soe dan Tay Hiap Kwee Ceng. Diantara ahli-ahli silat pada zaman itu, sebegitu jauh yang<br />

diketahui ia sendiri yang sudah mencapai tingkat tersebut.<br />

Selama satu dua detik, macam-macam pikiran berkelabat-kelebat dalam otak Thio Sam Hong.<br />

Sementara itu, Boe Kie terus mengirim lwee kangnya. Dilain saat guru besar itu sudah<br />

mengambil keputusan. Ia yakin bahwa ditinjau dari lweekang itu yang bertujuan untuk<br />

mengobati lukanya si too tong pasti tidak bermaksud jahat. Maka itu, sambil tersenyum ia<br />

berkata.<br />

aku sudah tua dan tak punya guna. Pelajaran apa yang kudapat berikan padamu? Tapi jika kau<br />

mau juga menjual ilmu gwa kee Oe Boen Sie Coe, kau boleh melakukan itu. Thio Sam<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 894

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!