20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Boe tong, kamu boleh turunkan ilmu itu kepada orang lain dan juga boleh menggunakannya<br />

terhadap murid murid Boe tong. Tapi pihak Boe tong tidak boleh. Inilah sangat tidak adil.<br />

Karena gara garaku seorang, Song Soepeh, Jie Soepeh dan yang lain-lain tidak akan bisa<br />

mengangkat kepala lagi. Hai! Bagaimana baiknya ?" la sangat berduka, tapi ia tidak berani<br />

membantah perintah sang kakek guru.<br />

Setibanya di dalam kuil, Kong boen mengantar kan Boe Kie kesebuah kamar kecil. "Siauw<br />

Siecoo mengasolah disini," katanya. "Aku akan segera mengirim orang untuk mengajar ilmu<br />

kepadamu." Sehabis berkata begitu, ia mengebas dangan tangan jubahnya dan jalanan darah<br />

Sweehiat (jalanan darah yang jika tertotok menyebabkan tidur pulas) Boe Kie lantas saja<br />

tertotok.<br />

Kong boen Taysoe adalab salah seorang dari empat pendeta suci dari Siauw lim sie. Tak usah<br />

dikatakan lagi, ia memiliki kepandaian yang sangat tinggi. Begitu tertotok jalan darahnya,<br />

Boe Kie segera pulas dan menurut perhitungan, ia baru akan tersadar empat jam kemudian.<br />

Tapi Kong boen tak tahu, bahwa anak itu memiliki Lweekang luar biasa yang diturunkan oleh<br />

Cia Soen. Dan karena adanya Lweekang itu kedudukan jalan darahnya bisa berpindah-pindah.<br />

Dua tahun berselang, pada waktu ia dibawa oleb penculik yang menyamar sebagai serdadu<br />

Goan, jalan darah Ah hiatnya (jalan darah gagu) telah ditotok. Tapi toh, ia masih dapat<br />

berteriak "ayah!" Sekarangpun demikian. Baru pulas beberapa saat, ia sudah tersadar kemball.<br />

Sesudah ingatannya pulih, ia mendengar suara Kong tie yang berkata: "Thio Tah tah adalah<br />

guru besar dari sebuah partai sehingga kalau dia sudah menyanggupi, ilmu yang ditulisnya<br />

pasti tidak palsu. Andaikata dia sengaja tidak menulis terang, sesudah mempelajarinya, aku<br />

merasa pasti kita akan mengerti."<br />

Kecurigaan Boe Kie lantas saja timbul. Ia kuatir kalau-kalau pendeta-pendeta itu mau berlaku<br />

licik. Maka itu, ia lantas saja memeramkan kedua matanya dan pura-pura pulas.<br />

Tapi kecurigaan itu sebenarnya tidaklah perlu. Biarpun perhubungan antara Siauw lim dan<br />

Boe tong sudah agak renggang, tapi Kong boen, Kong tie dan Kong seng adalah pendeta suci<br />

yang tak akan merusak nama baik Siauw lim sie dengan akal bulus.<br />

"Thay kek Sip sam sit dan Boe tong Kioe yang kang yang ditulis Thio Sam Hong sudah pasti<br />

tak palsu," kata Kong boen. "Akan tetapi, kita sendiri belum pernah mempelajari Siauw lim<br />

Kioe yang kang. Apakah untuk kepentingan orang luar, kita harus memohon-mohon<br />

dihadapan Goan tin?"<br />

Boe Kie kaget. la tidak pernah menduga bahwa pendeta pendeta suci itu belum pernah<br />

mempelajari Siauw lim Kioe yang kang. Kekuatirannya lantas saja timbul. Ia kuatir mereka<br />

turunkan ilmu palsu.<br />

Sementara itu, Kong tie sudah berkata pula: "Soeheng, kau adalah Ciang boen Hong thio<br />

(pemimpin partai dan pemimpin kuil). Maka itu, menurut pendapatku, perintahmu tak<br />

dibantah oleh Goan tin, tindakanmu ini adalah untuk memperkaya Siauw lim pay dan bukan<br />

guna kepentingan sendiri."<br />

Kong Soen menghela napas. "Kalau Kong Kian Soeheng masih hidup, kita boleh tak usah<br />

menhadapi kesukaran ini," katanya dengan suara meyesal. Sesudah berhenti sejenak, ia<br />

berkata pula "Sam soetee, pergilah kau membawa Sek thungku (tongkat timah) dan memberi<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 381

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!