20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Ia memasang kuping dan mengawasi ke arah suara itu. Tak lama kemudian ia lihat bayangan<br />

seorang yang lari bagaikan terbang dengan diuber oleh tiga ekor anjing. Orang itu<br />

kelihatannya sudah lelah sekali, tindakannya limbung, tapi dalam ketakutan, ia lari terus<br />

dengan mati-matian. Boe Kie bergidik karena ia ingat pengalamannya pada beberapa tahun<br />

yang lalu.<br />

Ia ingin sekali memberi pertolongan, tetapi tak dapat sebab tulang betisnya belum<br />

tersambung. Di lain saat, ia mendengar teriakan menyayat hati dari orang itu yang roboh di<br />

tanah dan diterkam oleh pengejar-pengejarnya.<br />

Anjing bangsat! Kemari kamu! teriak Boe Kie dengan gusar.<br />

Anjing2 itu ternyata mengerti omongan manusia. Dengan serentak mereka tinggalkan si<br />

korban dan menghampiri Boe Kie. Begitu mengetahui bahwa pemuda itu adalah seorang yang<br />

tidak dikenal, mereka segera menyalak dan menubruk. Buru buru Boe Kie mengerahkan Sin<br />

kang yang memang ingin dijajalnya. Dengan telunjuk, bagaikan kilat ia menotok hidung<br />

ketiga binatang itu, yang tanpa bersuara lagi roboh binasa. Boe Kie kaget sebab baru sekarang<br />

ia menginsyafi lihaynya Kioe-yang Sin kang. Mendengar rintihan perlahan dari orang yang<br />

barusan digigit anjing, Boe Kie segera bertanya, Saudara, apa kau terluka berat?<br />

Aku tak bisa ditolong lagi jawabnya.<br />

Tulang betisku patah, aku tak dapat mendekati kau, kata Boe Kie. Coba kau kemari, aku mau<br />

periksa lukamu.<br />

Dengan nafas tersengal-sengal orang itu merangkak ke arah Boe Kie. Tapi baru maju<br />

beberapa langkah, ia roboh dan tak bisa bergerak lagi.<br />

Toako, di bagian mana kau terluka? tanya Boe Kie.<br />

Di dada di perut jawabnya dengan suara lemah.<br />

Boe Kie kaget, sebab didengar dari suaranya orang itu tidak akan bisa mempertahankan diri<br />

lagi. Mengapa Toako diserang kawanan anjing bangsat itu? tanyanya pula.<br />

Malam ini aku aku keluar untuk memburu babi hutan yang sering mengganggu tanamanku, ia<br />

menerangkan. Secara kebetulan aku bertemu dengan seorang wanita dan seorang pria yang<br />

sedang beromong-omong di bawah pohonHai ia tidak bisa meneruskan perkataannya lagi,<br />

tubuhnya tidak berkutik lagi.<br />

Boe Kie lantas saja menduga, bahwa wanita dan pria itu adalah Coe Kioe Tin dan Wie Pek<br />

yang mengadakan pertemuan rahasia di tengah malam buta. Mengingat kekejaman wanita itu,<br />

darahnya lantas saja meluap.<br />

Kesunyian malam kembali meliputi lembah yang dingin itu.<br />

Sekonyong-konyong di sebelah kejauhan terdengar suara tindakan kuda, disusul dengan<br />

teriakan memanggil-manggil dari seorang wanita. Jantung Boe Kie memukul keras, karena ia<br />

segera mengenali suara Kioe Tin yang sedang memanggil2 anjing-anjingnya. Boe Kie segera<br />

bersiap sedia sebab suara tindakan kuda itu mendatangi ke arahnya. Tak lama kemudian, dua<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 597

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!