20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Sementara itu, di gelanggang terus berlangsung pertempuran seperti yg ditaksir Boe Kie. Cia<br />

Soen membacok dengan Cian Sen Ban Soei Loan pie hong sit. Si nenek melompat mundur<br />

lagi kekiri dan Cia Soen lalu menimpuk dengan beralsan kim hoa yg menempel pada badan<br />

golok.”Aduh!” teriak si nenek dan badannya sempoyongan.<br />

Sesudah “merobek baju, memutuskan persahabatan,” Cia Soen tidak sungkan2 lagi. Sambil<br />

membentak keras, ia melompat tinggi dan lagi tubuhnya melayang kebawah, ia mengayun<br />

goloknya.<br />

Mendadak terdengar teriakan In Lee, “Awas! Dibawah ada jarum!”<br />

Cia Soen terkesiap. Kejadian inilah yg sudah dilihat Boe Kie, sehingga ia mengeluh.<br />

Pada detik itu, belasan bunga emas menyambar. Kim hoa popo menimpuk selagi badan Cia<br />

Soen masih berada ditengah udara supaya ia tidak bisa mundur lagi dan jatuh diatas ‘barisan<br />

jarum’.<br />

Kim mo say ong memang sudah tidak berdaya lagi. Ia hanya bisa menyelamatkan diri dari<br />

serangan bunga2 emas dengan menyampok dengan To Liong to, tapi ia tidak bisa<br />

menggelakkan hinggapnya diatas ‘barisan jarum’. Selagi dianya sedang ia menyampok dan<br />

selagi badannya melayang turun tiba2 ia mendengar suara ‘tring trinh….’ Dilain detik kedua<br />

kakinya hinggap diatas batu…. Dengan tak kurang suatu apa! Ia berjongkok dan meraba2 dan<br />

tangannya menyentuh jarum tajam di batu2 sekitarnya. Tapi empat batang jarunm yg sedang<br />

diinjaknya, hilang terpukul batu. Cia Soen gusar tercampur kaget. Ia tahu, bahwa ia sudah di<br />

tolong oleh orang yg berkepandaian tinggi. Dengan mendengar sambaran batu, ia pun tahu,<br />

bahwa yg menolong nya bukan lain daripada si pemuda yg mengaku sebagai kie keng pang<br />

dan yg pernah coba menolong nya dengan timpukan tujuh butir batu. Hebat sungguh<br />

kepandaian pemuda itu, pikirnya. Sudah lama dia menonton tanpa diketahui. Mengingat<br />

begitu, keringat dingin mengucur di dahi Kim mo say ong.<br />

“Sekarang kedua Hoe Kouw hoat ong dari Beng Kauw masing2 sudah berjalan kau tipu<br />

Kouw jiok kee (tipu mempersakiti diri sendiri). Pundak Cia Soen sudah terpukul tongkat,<br />

tubuh si nenek sudah kena bunga emas. Biarpun tidak berbahaya, luka itu jg tak enteng.<br />

Sesudah batuk2, sambil mengawasi tempat bersembunyinya Boe Kie, Kim hoa popo<br />

membentak, “Bocah Kie keng pang! Sekali lagi kau mengacau urusan nenekmu. Siapa<br />

namamu?”<br />

Sebelum Boe Kie menjawab mendadak menyambar sinar emas dan In Lee mengeluarkan<br />

teriakan kesakitan. Kim hoa popo tahu, bahwa kepandaian Boe Kie tidak berada disebelah<br />

bawahnya. Jika ia menyerang In Lee pemuda itu tentu akan merintangi. Maka itu, ia sengaja<br />

berbicara dan pada saat Boe Kie tdk berwaspada ia menimpuk dengan tiga bunga emas yg<br />

menancap tepat di dada si nona.<br />

Tak kepalang kagetnya Boe Kie. Badannya melesat bagaikan anak panah dan selagi berada di<br />

tengah udara, ia menyambut dua kim hoa yg menyambar. Begitu hinggap ditanah, ia memeluk<br />

tubuh In Lee.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1055

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!