20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

“Tetapi bangsat kecil ini adalah atasan kita janganlah kita lupa dan ingkar terhadap kawan,”<br />

terdengar suara Coe Goan Ciang yang menyahuti ragu2.<br />

Tiba2 Gie Coan ikut berbicara, “Jika Coe Taoko kuatir terjadi sesuatu dalam pasukannya,<br />

lebih baik turun tangan secara diam2 agak tak merugikan nama baik Taoko.”<br />

“Jika demikian pendapat saudara2 Cie dan Siang, baiklah aku menurut saja,” sahut Coe Goan<br />

Ciang. “Hanya bangsat cilik ini agak berjasa bagi agama kita, rahasianya ini jangan sampai<br />

diketahui orang lain…”<br />

Setelah bicara2 begitu, ketiga orang tersebut segera keluar kamar.<br />

Boe Kie menarik napas sedih, dia merasa berduka mendengar percakapan itu. Dia meraba<br />

pinggangnya, bersyukur potongan In Thian Kiam masih ada, segera dia akan menggunakan<br />

ilmu Kiam Kun Tay Lo Ie Sin kang dan meloloskan pedang patah itu untuk momotong<br />

belenggu besi, lalu menyadarkan Tio Beng yang diajak melarikan diri dari tempat itu.<br />

Sambil melarikan diri, bermacam2 perasaan bergolak di hati Boe Kie, dan dia benar2 gusar<br />

melihat pengkhianatan Coe Goen Ciang, yang lupa budi dan mengkhianatinya.<br />

Tetapi Cie Tat dan Ciang Gie Coen yang sangat erat sekali hubungannya, demi kedudukan<br />

dan kejayaan sendiri, rela mengkhianatinya juga, hal ini benar2 melukai hati Boe Kie.<br />

“Mereka memiliki tugas memimpin dalam menghadapi musuh penjajah, kalau aku pergi<br />

<strong>membunuh</strong>nya mungkin pasukan pergerakan akan berantakan dan kemungkinan gerakan<br />

Nasional akan gagal berantakan…!” berpikiri Boe Kie. “Memang aku Thio Boe Kie juga<br />

tidak terlalu memikirkan keuntungan pribadi. Wahai Cie Taoko, Siang Taoko, kalau terlalu<br />

memandang rendah kepadaku!”<br />

***<br />

Sesampainya diluar kota, Boe Kie lalu menulis sepucuk surat panjang lebar, dia menyerahkan<br />

jabatan Bengcoe dari Beng Kauw kepada Yo Siauw. Tetapi mengenai apa yg didengarnya di<br />

Ho cioe itu sehuruf pun tidak disinggungnya sudah tentu dia tidak menduga bahwa yang di<br />

maksudkan oleh Siang Gie Cun dan Tat sebenarnya adalah Han Lim Jie. Mengenai<br />

kedatangan Boe Kie di Ho Ciu sama sekali tidak diketahui mereka berdua.<br />

Semua itu hanya merupakan tipu muslihat dari Coe Goan Ciang belaka.<br />

Soalnya karena Coe Goan Ciang ingin menjadi kaisar bercita2 untuk duduk disinggasana<br />

menjadi raja, maka dia telah menjalankan tipu muslihatnya. Kalau sampai Beng Kauw<br />

menang dan berhasil tentu saja Boe Kie yang jelas menjadi kaisar karena dia merupakan<br />

puncah pimpinan dari gerakan itu.<br />

Sengaja Coe Goan Ciang telah meminumkan obat tidur yang dicampurkan dalam arak Boe<br />

Kie dan Tio Beng, mengaturnya demikian rupa agar seluruh percakapannya dengan Cie Tat<br />

dan Siang Gie Coen di dengar Boe Kie, sehingga menimbulkan salah paham diantara mereka.<br />

Putus asa dan menyesal Boe Kie tentu akan mengasingkan diri.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1459

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!