20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

atau "Tat mo tong Cocoa. " Maka itu, tidaklah heran jika mereka kaget tercampur gusar waktu<br />

mendengar sinona menyebut nama ketiga, pemimpin dengan suara kasar.<br />

Hoat mia pendeta yang bertubuh jangkung itu, adalah Hong bang, muria kepala Co coe<br />

(pemimpin) Kay Loet tang. Atas perintah coe coe, bersama Hong yan, adik seperguruannya ia<br />

menilik gerak-gerik Kak kwan. "Lie sie cue (nona) !" bentaknya sambil menahan amarah.<br />

"Jika kau terus berlaku kurang sopan ditempat yang suci ini, Siauwceng tak akan berlaku<br />

sangkan lagi."<br />

"Kau kira aku takut ?" Kwee Siang balas membentak. "Lekas buka rantai yang meli- bat Kak<br />

wan Taysoe. Jika tidak, aku akan cari Thian beng Loo hwaeshio untuk berurusan lebih jauh."<br />

Bagaimana siauw tong sia Kwee Siang bisa berada digunung Siaw sit san ?<br />

Sesudah berpisah dengan Yo Ko dan Siauw Liong Lie dipuncak Hwa san, tiga tahun lamanya<br />

ia tak pernah menerima warta tentang kedua sahabat itu. Karena berkuatir, ia segera minta<br />

permisi dari kedua orang tuanya untuk pesiar keberbagai tempat, dengan tujuan mendengar<br />

berita tentang Yo Ko. la bukan terlalu ingin bertemu muka dengan kedua suami isteri itu. Ia<br />

sudah merasa puas jika bisa mendengar warta tentang sepak terjang mereka. Tapi semenjak<br />

berpisah, Yo Ko dan Siauw Liong Lie tak pernah muncul dalam dunia Kangouw. Tiada orang<br />

tahu dimana mereka menyembunyikan diri. Sesudah berkelana disebagian besar wilayah<br />

Tiong go an, dari utara keselatan, dari timur kebarat, belum pernah Kwee Siang nendengar<br />

disebut-sebutnya, nama "Sintiauw Tayhiap Yo Ko."<br />

"Waktu tiba dipropinsi Holam, dia ingat dulu Yo Ko pernah mengatakan bahwa ia kenal<br />

Hong thio dari, kuil Siauw Lim sie. Mengingat begitu dalam hatinya muncul harapan, kalau<br />

Thian beng SianSoe mengetahui segala sesuatu mengenai Yo Ko. la lalu mendaki Siauw sit<br />

san, tapi tak dinyana, begita tiba ia bertemu dengan kejadian mengheran kan.<br />

Melihat dipinggang Kwee Siang tergantung sebatang pedang pendek, Hong beng dan Hoang<br />

yan jadi semakin gusar. "Tinggal kan pedangmu disini dan lekas pergi dari gunung!" bentak<br />

Hoang yang dengan mata melotot.<br />

Mendengar perintah itu, kegusaran sinona jadi bertambah2. Ia membuka ikatan tali pedang<br />

dari pinggangnya dan sambil menggusarkannya dengan kedua tangan ia berkata seraya<br />

tertawa dingin.<br />

"Baiklah, aku menurut perintah!"<br />

Semenjak kecil Hongyan sudah mencucikan diri dikuil Siauw Lim sie. Selama belasan tahun,<br />

ia selalu mendengar bahwa Siauw lim sie adalah pusat dari ilmu silat dan siapapun juga,<br />

biarpun ahli silat yang berkepandaian paling tinggi, tak akan berani melewati pintu kuil<br />

dengan membawa senjata. Sekarang walaupun Kwee Siang masih belum masuk dipintu, tapi<br />

ia sudah berada dalam lingkungan Siauw lim. Dengan usianya yang masih begitu muda, apa<br />

pula ia hanya seorang wanita, dapat dimengerti jika Hong Yang tidak mempandang sebelah<br />

mata kepada Kwee Siang. Begitu ia mengangsurkan senjatanya, si pendata menafsirkan,<br />

bahwa nona itu sudah menyerah dengan ketakutan. Dengan paras muka ber seri2 sambil<br />

mengebas tangan-jubah yang menutupi kedua tangannya; ia segera menelonjorkan tangan<br />

untuk menjemput pedang Si nona.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!