20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Cukuplah ! kata si bocah. Setiap hari mereka menghisap dua kali. Sesudah itu akan menulis<br />

surat obat untuk menghilangkan bengkak dan menguatkan badan. Dalam sepuluh hari Hoejin<br />

akan sembuh seanteronya.<br />

Tak kepalang girangnya Hoe Thay Ciong yang lalu mengajak Boe Kie ke kamar buku.<br />

Saudara kecil kau mempunyai kepandaian seperti malaikat. Katanya. Tapi apakah aku boleh<br />

tahu latar belakang dari kejadian ini?.<br />

Menurut Kitab Tok Boet Tay Coan, dalam urutan racun, Kim-gin Hiat-coa jatuh nomor tiga<br />

puluh tujuh, menerangkan si bocah. Biarpun mereka bukan termasuk binatang beracun<br />

terlihay, tapi mereka mempunyai satu keistimewaan, iyalah mereka suka sekali makan racun.<br />

Leng cie lan yang ditanam di luar jendela kamar Hoejin, yang mengandung racun sangat<br />

hebat, dan sudah mengundang kedua ular itu.<br />

Ho Thay Ciong manggutkan kepalanya.<br />

Kim-gin Hiat-coa adalah sepasang, yang satu lelaki, yang satu perempuan. Kata si bocah.<br />

Tapi dengan menggunakan Tay Hong, Kam Coe dan lain2, aku membakar Gin-koan Hiat-coa.<br />

Untuk menolong kawan hidupnya, Kim-koan Hiat-coa mesti menghisap racun dalam tubuh<br />

Hoejin. Sebentar, sesudah berselang tiga jam, aku akan membakar ular lelaki, yaitu Kim-koan<br />

Hiat-coa, dan ular perempuan pasti akan menghisap darah beracun dalam tubuh Hoejin untuk<br />

menolong yang lelaki. Dan begitu seterusnya sehingga darah beracun habis dihisap.<br />

Malam itu, dengan penuh kegembiraan Ho Thay Ciong menjamu Boe Kie dan Poet Hwie.<br />

Selang beberapa hari, bengkak dimuka Ngo kouw mulai kempes. Semangatnya pulih dan<br />

sedikit sedikit ia sudah bisa makan dan minum. Sesudah lewat sepuluh hari, ia sembuh<br />

seluruhnya.<br />

Hari itu Ngo kouw menjamu Boe Kie untuk menghaturkan rasa terima kasih dan mengundang<br />

juga Ciam Coen. Mukanya masih pucat, tapi kecantikkannya tidak berkurang. Ho Thay Ciong<br />

menemui dengan hati berbunga. Dengan menggunakan kesempatan itu, nona Ciam suka<br />

memohon kepada gurunya menerima Souw Hie Cie sebagai muridnya.<br />

Si tua tertawa terbahak2. Coen jie katanya, siasat menyentak kayu bakar dari bawah kuali<br />

sungguh bagus. Kalau aku menerima bocah she Souw itu sebagai murid, dibelakang hari<br />

kubakal turunkanilmu pedang Liong Heng It Pit Kiam kepadanya. Dengan demikian<br />

kedosaannya mencari Kim-hoat tiada artinya lagi.<br />

Nona Ciam tertawa lalu berkata, Soehoe kalau bocah she Souw itu tidak mencuri kiam-hoat,<br />

teecoe tentu diperintah mencari dia dan tak akan bertemu dengan Thio Sieheng. Soehoe dan<br />

Ngo kouw mempunyai rejeki yang sangat besar. Tapi kalo dihitung2, bocah she Souw itu juga<br />

turut berjasa.<br />

Kau mempunyai begitu banyak murid. Tapi diwaktu perlu, hampir semua tak ada gunanya<br />

menyambuti Ngo kouw. Kalau Cim Kouwnio penuju bocah itu.Terimalah. dibelakang<br />

harimungkin sekali akan menjadi muridmu yang paling boleh diandalkan.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 520

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!