20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Boe Kie buru buru menekuk kedua lututnya dengan mata mengawasi Lie Thian Hoan dan<br />

ratusan orang yang berdiri dibelakang kakek paman guru Soe siok couw itu.<br />

"Soesiok," kata So So sambil bangun berdiri. "anak ini adalah anak tit lie (keponakan<br />

perempuan) bernama Boe Kie."<br />

Lie Hiecoe terkesiap, tapi sejenak kemudian, tertawa terbahak-bahak. "Bagus ! Bagus!"<br />

serunya. "Ayah mu pasti akan kegirangan. Bukan saja puterinya pulang dengan selamat, tapi<br />

juga sudah mendapatkan sang cucu yang tampan dan pintar."<br />

Melihat noda-noda darah dan beberapa mayat yang menggeletak digeledak perahu, So So<br />

bertanya dengan suara perlahan: "Perahu siapa itu? Mengapa kalian berkelahi?"<br />

"Orang-orang Boe tong pay dan Koen loan pay," jawab Thian Hoen.<br />

Melihat suaminya sedang berpelukan dengan salah seorang dari perahu itu, So So<br />

mengerutkan alis dan berkata pula: "Lebih baik kita menghentikan dulu pertempuran ini dan<br />

tit-lie akan berusaha untuk mendamaikan!"<br />

"Baiklah," jawab sang Soesiok.<br />

Walaupun secara pribadi, tingkatan Lie Thian Hoan sebagai Soesiok (paman guru) lebib<br />

tinggi daripada So So, akan tetapi secara resmi, didalam kalangan Peh bie kauw,<br />

kedudukannya lebih rendah daripada nyonya muda itu, karena is memimpin "tong" ketiga,<br />

sedang So So menjadi Hiocoe "tong" kedua.<br />

"So So, Boe Kie kemari! Temui Soekoku !" demikian terdengar teriakan Coei San.<br />

Sambil rnenuntun Boe Kie, So So segera pergi keperahu Boe tong. Lie Thian Hoan, Hong dan<br />

Thia Tancoe bingung, tapi tanpa merasa mereka lalu mengikuti nyonya muda itu.<br />

Diatas geladak perahu Boetong terdapat tujuh delapan orang dan salah seorang yang berusia<br />

kira kira empatpuluh tahun dan bertubuh jangkung kurus sedang berpegangan tangan dengan<br />

Coei San. "So So, inilah Jie Soeko yang namanya sering di sebut-sebut olehku," kata Coei<br />

San sambil bersenyum, "Jieko, inilah teehoemu (teehoe isteri dari adik lelaki) dan<br />

keponakanmu Boe Kie."<br />

Semua orang kaget bukan main. Peh bie kauw dan Boe tong pay sedang bertempur matimatian.<br />

Tak nyana, dua orang penting dari kedua belah pihak telah terangkap menjadi suami<br />

isteri dengan sudah mempunyai seorang putera.<br />

Jie Lian Cioe mengerti, bahwa kejadian itu banyak latar belakangnya dan penjelasannya<br />

meminta tempo. Secara bijaksana, ia lebih dahulu memperkenalkan kawan kawsnnya kepada<br />

Coei San dan So So.<br />

Seorang Toosoe tua yang berbadan kate gemuk yalah See hoa coe dari Koen loan pay, sedang<br />

seorang wanita setengah tua yang masih berparas cantik diperkenalkan sebagai Soemoay<br />

(adik seperguruan) dari Soe hoa coe. Ia itu bukan lain dari pada San tian chioe (si Tangan<br />

kilat) Wie Soe Nio, yang dalam kalangan kang ouw dikenal sebagai Son tian Nio. Beberapa<br />

orang lainnya juga jago jago kosen Koen loan pay, hanya nama mereka tidak begitu terkenal<br />

seperti See hoa coe dan Wie Soe Nio.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 266

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!