20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sungguh, begitu kedua kakinya hinggap di tanah, ia terguling dan berteriak kesakitan seperti<br />

juga terluka berat.<br />

Si jubah sulam dan kedua kakek lainnya menyusul dan coba merebut To liong to. Tapi dengan<br />

serentak merekapun turut2 robah dan mengeluarkan teriakan menyayat hati, seolah2 dipagut<br />

ular atau lain binatang berbisa. Sijubah sulam yang ilmunya paling tinggi dengan cepat<br />

melompat bangun dan lantas kabur sekeras2nya. Tapi ketiga kakek itu terus bergulingan dan<br />

tak bisa bangun lagi.<br />

Melihat kejadian luar biasa itu Jie Thay Ciam segera bergerak untuk memberi pertolongan.<br />

Mendadak ia kaget sendiri sebab tiba2 saja ia ingat garam beracun yang disebar oleh orang2<br />

Hay see pay. Melihat akibatnya terhadap Tiang-pek Sam khim dan sijubah sulam, racun itu<br />

mestinya hebat luar biasa ia tahu bahwa seputar gedung itu telah dikurung dengan garam<br />

beracun sehingga ia sendiripun tak tahu bagaimana harus meloloskan diri.<br />

Ia berdiri diam dan mengasah otak. Sekonyong konyong ia lihat dua kursi tinggi dikedua<br />

samping pintu dan mendadak ia dapat pikiran baik. Buru2 ia membalik kedua kursi itu dan<br />

sambil menggaetkan kakinya dikursi ia berjalan seperti orang main jangkungan.<br />

Ketiga orang tua masih terus bergulingan diatas tanah sambil mengeluarkan teriakan hebat.<br />

Thay Giam mengerti bahwa ia sedang berada ditempat yang sangat berbahaya cepat cepat ia<br />

merobek ujung bajunya dan dengan menggunakannya sebagai alat ia men jambret punggung<br />

sikakek yang mencekal To liong to dan sambil menentengnya ia lari kejurusan timur secepat2nya.<br />

Inilah kejadian yang tak di duga2 oleh orang Hay see pang dengan serentak mereka<br />

melepaskan sejata rahasia. Tapi Jie Thay Giam yang gerakannya cepat luar biasa dalam<br />

sekejap sudah berada diluar jarak senjata rahasia. orang2 Hay see pang tak mau mengerti dan<br />

terus mengejar se-keras2nya.<br />

Se konyong2, Jie Thay Giam melompat tinggi, sedang kedua kakinya menendang kedua kursi<br />

itu lantas saja terbang kebelakang dan menghantam beberapa pengejarnya. Mereka berteriak<br />

kesakitan dan semua kawannya terpaksa berhenti sejenak untuk melihat<br />

keadaan mereka.<br />

Dengan menggunakan kesempatan itu sambil mengempos semangat, Jie Thay Giam<br />

mempercepat tindakannya dan dalam sekejap ia sudah meninggalkan pengejarnya jauh sekali.<br />

Sesudah lari lagi beberrapa jauh, ia hanya mendengar suara ombak laut dan suara kejaran<br />

musuh sudah tidak terdengar lagi.<br />

"Bagaimana keadaanmu?" tanyanya.<br />

Sikakek tidak menjawab. Ia merintih kesakitan "Lebih baik cuci badannya yang penuh garam<br />

beracun," pikir Thay Giam. Ia segera membawa orang tua itu keair yang cetek dan lalu<br />

melemparkannya keair itu, dengan menjaga supaya air laut tidak mengenakan badannya<br />

sendiri. Beberapa saat kemudian, kakek itu kelihatan tersadar, tapi belum bisa bangun. Selagi<br />

Thay Giam mau mengangsurkan tangan untuk menariknya, tiba2 menyambar gelombang<br />

besar yang secara kebetulan, sudah melontarkan badan situa keatas pasir.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 72

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!