20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pekarangan belakang Ban hoat sie penuh dengan pohon2 besar yang berusia tua. Boe kie<br />

bertinga bersembunyi di belakang pohon2 itu dan kalau angin meniup barulah mereka berani<br />

bergerak maju. Ban hoat sie penuh dengan orang pandai dan mereka sedikitpun tidak berani<br />

berlaku ceroboh. Ilmu ringan badan mereka sudah mencapai tingkat tinggi, tapi mereka masih<br />

merasa khawatir, kalau2 diketahui orang. Maka itu, mereka baru berani bergerak berbareng<br />

tiupan angin, diantara berkereseknya daun2. dengan cara begitu, mereka maju kurang lebih 20<br />

tombak.<br />

Dengan bantuan sinar obor, mereka melihat beberapa belas lelaki yang mengenakan jubah<br />

kuning dan memegang senjata, mengiring seorang kakek yang menggunakan jubah panjang.<br />

Satu waktu, kakek itu menengok ke belakangdan Boe Kie terkesinap karena ia itu bukan lain<br />

daripada Thie kim Sianseng Ho Thay Ciong, Cang boe boen jie Koen Loen pay.<br />

Tak lama kemudian, orang2 itu masuk di pintu belakang Ban hoat sie. Sesudah menunggu<br />

beberapa saat, melihat disekitar itu tidak ditaruh penjaga. Boe Kie bertiga turut masuk ke<br />

dalam.<br />

Ban hoat sie terdiri dari sejumlah bangunan besar kecil dan sejumlah besar kamar2. untung<br />

juga begitu masuk, Boe Kie bertiga melihat penerangan luar biasa di Toa thian (ruangan<br />

besar, tempat sembayang utama) Mereka merasa pasti bahwa Ho Thay Ciong di bawa ke<br />

ruangan ini. Indap2 mereka mendekati. Boe Kie mengintip di jendela sedang Yo Siauw dan<br />

Wie It Siauw menjaga di kiri kanan. Sebagai orang yang berkepandaian tinggi, mereka<br />

bernyali besar. Tapi dalam sarang harimau jantung mereka memukul keras.<br />

Celah jendela sangat kecil dan Boe Kie hanya bisa melihat bagian sebelah bawah tubuh Ho<br />

Thay Ciong. Lain2 orang yang berada dalam ruangan itu tidak bisa dilihat olehnya.<br />

Sekonyong2 ia mendegar suara Ho Thay Ciong Aku sudah ditipu dan jatuh ke dalam<br />

tanganmu. Mau bunuh, boleh bunuh! Kamu tak usah mengharap aku sudi menjadi anjingnya<br />

kaisarmu. Biarpun kau membujuk 3 tahun atau 5 tahun lagi, kau hanya membuang2 te<strong>naga</strong>.<br />

Boe Kie manggut2kan kepalanya.<br />

Walupun Ho Thay Ciong bukan seorang koen coe, tapi dalam menghadapi urusan penting,<br />

ternyata ia bisa mempertahankan keanggunannya sebagai seorang Ciang boen pikirnya.<br />

Kalau kau mau terus keras kepala, Cioe jin pun takkan memaksa, kata seorang dengan suara<br />

dingin. Apa kau sudah tahu peraturan disini?<br />

Meskipun kau memutuskan sepuluh jari tanganku, aku tetap takkan menakluk, kata Ho Thay<br />

Ciong.<br />

Baiklah. Kata orang itu Sekali lagi aku ingin memberitahukan peraturan kami. Apabila kau<br />

bisa memenangkan ketiga orang ini, kami akan selekas mungkin akan melepaskan kamu.<br />

Kalau kau kalah, kami akan memutuskan jari tanganmu dan kemudian mengurung kau lagi<br />

selama 1 bulan. Sesudah itu, kami akan menanyakan pula, kalau kau sudah berubah pikiran<br />

dan suka menakluk pada Hong siang.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 938

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!