20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Lioe in soe mencelos hatinya. Ia tak pernah bermimpi bahwa sesudah memperoleh<br />

kemenangan dengan jalan licik, ia bakal diserang dengan begitu. Dalam bahaya, ia menangkis<br />

dengan Seng hwee leng dan menggulingkan dirinya di tanah. “Trang!” Ie thian kiam terpukul<br />

balik, selagi bergulingan ia merasa dingin pada dagunya, tangannya basah lengket dan<br />

dagunya perih. Ternyata kulit dagu bersama jenggotnya terpapas Ie thian kiam. Kalau Seng<br />

hwee leng bukan senjata mustika, kepalanya pasti sudah terbelah dua.<br />

Dilain pihak, ketika terpukul balik Ie thian kiam memapas pinggiran kopiah nona Tioa<br />

sehingga sebagian rambutnya yang hitam terurai.<br />

Tio Beng datang pada detik yang tepat karena hatinya tidak enak dan ia kuatir akan<br />

keselamatan Boe Kie. Ia merasa bahwa Kim hoa po po banyak akalnya, Tan Yoe Liang bukan<br />

manusia baik-baik dan pulau itu penuh dengan bahaya yang tersembunyi. Kian lama ia kian<br />

kuatir dan akhirnya ia mengikuti Boe Kie dari belakang. Ia tahu bahwa ilmu ringan badannya<br />

masih cetek dan kalau ia mendekat, Boe Kie tetap mengetahuinya.<br />

Maka itu ia hanya menguntit dari kejauhan. Sesudah Boe Kie bertempur dengan ketiga utusan<br />

Cong kauw barulah ia mendekat. Ia girang ketika Boe Kie mengadu Lweekang sebab ia<br />

merasa pasti bahwa te<strong>naga</strong> dalam ketiga orang itu tak akan bisa menindih Kioe yang Sin<br />

kang. Penundaan pertempuran mengejutkan hatinya. Ia ingin mendekati Boe Kie supaya ia<br />

waspada tapi sudah tak keburu. Demikianlah pada detik berbahaya ia melompat keluar. Ia<br />

tahu bahwa kepandaiannya tidak dapat menandingi ketiga orang asing itu tapi ia sudah nekat<br />

dan tidak berpikir panjang lagi. Ia mencabut Ie thian kiam dari pinggang Boe Kie dan<br />

menyerang dengan jurus yang dapat membinasakan kedua belah pihak, yang diserang dan<br />

penyerangnya sendiri.<br />

Sesudah jurus pertama berhasil, ia membuat setengah lingkaran dan menubruk Biauw hong<br />

soe dengan badannya sendiri. Itulah jurus Jin koei Tong touw (manusia dan setan jalan<br />

bersama-sama), jurus Kong tong-pay yang mempunyai tujuan sama seperti Giok swee Koen<br />

kong. Nona Tio menganggap bahwa ia ditakdirkan untuk binasa bersama-sama musuh. Giok<br />

swee Koen kong dan Jin koei Tong touw bukan pukulan untuk memperoleh kemenangan<br />

dalam kekalahan atau mencari hidup dalam jalan mati. Kedua jurus itu adalah jurus bunuh diri<br />

sambil <strong>membunuh</strong> musuh. Ketika jago-jago Kong tong-pay dikurung di Ban hoat sie,<br />

beberapa diantaranya yang adatnya keras sudah menyerang dengan jurus tersebut. Tapi karena<br />

tidak mempunyai te<strong>naga</strong> dalam serangan mereka gagal. Tio Beng yang menyaksikan serangan<br />

itu segera menghafal dalam otaknya.<br />

Dengan jurus itu Biauw hong soe terkesiap, keringat dingin mengucur dan ia berdiri terpaku.<br />

Ternyata biarpun ilmu silatnya tinggi, ia bernyali kecil. Dalam menghadapi serangan yang<br />

mematikan, ia ketakutan dan tak berdaya lagi.<br />

Sebagai akibat tubrukannya tubuh Tio Beng lebih dulu membentur Seng hwee leng kemudian<br />

barulah tangannya menikam dengan Ie thian kiam. Serangan jurus Jin koei Tong touw<br />

memang harus dilakukan dengan begitu. Lebih dulu menabrak senjata musuh dengan tubuh<br />

sendiri dan pada saat itu senjata itu menancap di tubuh, menikam musuh dengan senjata<br />

sendiri. Diserang begitu, biarpun kepandaiannya tinggi, seseorang tak akan bisa meloloskan<br />

diri. Biauw hong soe terpaku sebab ia segera melihat hebatnya pukulan itu. Untung besar bagi<br />

Tio Beng Seng hwee leng bukan senjata tajam. Senjata itu tumpul dan berbentuk tongkat<br />

pendek, maka itu biarpun terbentur badannya ia tidak terluka, dan untung juga bagi Biauw<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1066

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!