20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Selang beberapa saat lagi, tiba-tiba Jie Lian Cioe berkata: "Soehoe, apa tidak bisa jadi,<br />

sesudah kena pukulan Hian beng Sin ciang, Boe Kie mengerahkan Lweekang untuk<br />

melawannya dan karena salah menggunakan te<strong>naga</strong> dalam, racun dingin itu dan te<strong>naga</strong><br />

dalamnya melekat satu sama lain, sehingga tidak dapat disedot lagi?"<br />

Sam Hong menggelengkan kepala. "Tak mungkin," jawabnya. "Andai kata Coei San telah<br />

mengajarnya, anak yang masih begitu kecil pasti tidak mempunyai Lweekang yang begitu<br />

berarti."<br />

"Soehoe keliru," membantah Lian Cioe. "Te<strong>naga</strong> dalam Boe Kie tidak lemah." Ia segera<br />

menceritakan, cara bagaimana dengan pukuan Sin Liong Pa bwee, bocah itu telah<br />

merobohkan seorang murid dari Boe san pang.<br />

Sang guru menepuk lututnya. "Benar, kau benar!" katanya. "Anak ini tentu sudah mempelajari<br />

ilmu silatnya Kim mo Say ong Cia Soen yang aneh aneh. Kalau Lweakangnya diperoleh dari<br />

Coei San, sehingga ia memiliki te<strong>naga</strong> dalam dari partai kita sendiri, maka pengobatan dengan<br />

Soen yang Boe kek kang sudah pasti akan mempercepat kesembuhannya dan tak mungkin<br />

akan timbul perubahan yang sangat luar biasa, Tapi .... ilmu silat apakah yang dimiliki Cia<br />

Soen?"<br />

Ia segera kembali kekamar Boe Kie dan berkata: "Nak, Thay soe hoe ingin menyelidiki ilmu<br />

silat mu. Cobalah kau memukul aku tiga kali."<br />

"Aku tidak berani memukul Thay soehoe," kata Boe Kie.<br />

Sang kakek guru bersenyum. "Jika kau tidak memukul, cara bagaimana aku bisa mendapat<br />

tahu cetek dalamnya ilmu silatmu?" katanya. "Sebelum mengetahui itu, tak dapat aku<br />

menurunkan pelajaran yang lebih tinggi. Pukullah dengan seantero te<strong>naga</strong>."<br />

"Kalau begitu baiklah," kata si bocah. "Tapi Thay soehoe jangan membalas."<br />

"Jangan kuatir," kata Sam Hong.<br />

Boe Kie lantas saja miringkan badannya, tangan kanannya dari atas menyabet kebawah,<br />

kesebelah kiri. Itulah pukulan Kian liong Cay tian (Melihat <strong>naga</strong> disawah) dari Hang liong Sip<br />

pat ciang. Sang kakek guru segera menyambut dengan tangan kirinya dan te<strong>naga</strong> pukulan si<br />

bocah lantas saja punah.<br />

Sam Hong manggut-manggutkan kepalanya. "Tidak jelek," katanya.<br />

Begitu lekas pukulan pertama punah, Boe Kie memutar tubuh dan lalu menyabet pula dengan<br />

telapak tangannya, dengan jurus Sin liong Pa bwee. Sam Hong menyambutnya dengan tangan<br />

kanan dan untuk kedua kalinya, pukulan Boe Kie punah seperti masuk kedalam laut.<br />

"Bagus!" memuji sang kakek guru. "Bahwa anak sekecil kau bisa mempunyai te<strong>naga</strong> yang<br />

sebesar itu, sungguh-sungguh luar biasa."<br />

Paras muka si bocah berubah merah. "Thay soehoe, sudahlah! Aku tak mau memukul lagi"<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 367

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!