20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Begitu bertemu dengan rombongan Lian Cioe mereka berteriak-berteriak: "Balik! Balik!<br />

Jangan menuju terus! Disebelah depan serdadu Tat coe (serdadu Mongol, Goan) sedang<br />

<strong>membunuh</strong> dan merampok".<br />

Sambil mengawasi So So, salah seorang berkata "Kau sungguh berani mati. Kalau bertemu<br />

dengan mereka, kau bakal celaka."<br />

"Ada berapa banyak?" tanya Lian Cioe,<br />

"Belasan orang," jawabnya dan mereka segera lari terus kejurusan timur.<br />

Musuh terbesar dari Boe tong Cit-hiap ialah serdadu Goan yang sering berbuat sewenangwenang<br />

terhadap rakyat. Dalam mendidik murid-muridnya, Thio Sam Hong memegang<br />

peraturan keras dan selamanya melarang murid-murid itu sembarangan turun tangan. Tapi<br />

jika menghajar serdadu Goan yang sedang merampok atau <strong>membunuh</strong> rakyat, mereka bukan<br />

saja tidak ditegur malah dipuji. Maka itu, mendengar rombongan musuh hanya berjumlah<br />

belasan orang, Lian Cioe lantas saja mengeprok tunggangannya dan maju kedepan diikut oleh<br />

Coei San bertiga.<br />

Benar saja, sesudah berjalan kira-kira tiga mereka mendengar sesambat rakyat. Belasan<br />

serdadu yang bersenjata golok dan tombak tengah mengunjuk kegarangannya dan diatas tanah<br />

sudah menggeletak beberapa mayat.<br />

Bukan main gusarnya Coei San. Ia menyerang dan melompat dari punggung kuda. Sebelum<br />

kedua kakinya hinggap dibumi, tinjunya menghantam dada seorarg serdadu yang mau<br />

menenteng satu anak kecil. Tanpa mengeluarkan suara serdadu itu roboh ditanah. Kawannya<br />

gusar dan menikam punggung Coei San dengan tombaknya.<br />

Coei San memutar badan dan ujung tombak hanya terpisah kurang lebih setengah kaki dari<br />

dadanya. Sambil bersenyum ia menangkap ujung senjata dan lalu mendorongnya keras-keras,<br />

sehingga gagang tombak menghantam dada serdadu itu yang lantas saja roboh pingsan.<br />

Melihat kelihaian Coei San, sambil berteriak teriak belasan serdadu lantas saja mengurung. So<br />

So buru-buru melompat turun dari tunggangannya. Ia merampas sebatang tombak dan<br />

membinasakan dua orang musuh. Serdadu-serdadu itu jadi keder dan mereka lalu melarikan<br />

diri. Tapi sambil lari disepanjang jalan mereka masih mengunjuk kekejaman dan mrlukakan<br />

beberapa orang penduduk,<br />

"Cegat! Cegatlah mereka!" teriak Lian Coei yang cudah meluap darahnya. Seraya berkata<br />

begitu, ia mengubar dan mencegat empat orang serdadu. Coei San dan So So pun turut<br />

mengejar dan masing-masing memotong jalanan lari dari sejumlah musuh.<br />

Walaupun garang, serdadu Goan kebanyakan tidak memiliki ilmu silat tinggi, sehingga Coei<br />

San dan So So tidak kuatir akan keselamatan Boe Kie.<br />

Boe Kie juga melompat turun dari punggung kuda. Melihat paman dan kedua orang tuanya<br />

sedang mengamuk diantara belasan musuh, ia kegirangan dan menepuk nepuk tangan seraya<br />

berteriak-teriak: "Bagus! Bagus!"<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 303

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!