20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

mengangkat dia menjadi Bengcoe sebagai Ciangboenjin Go bie pay mengapa kau tidak<br />

menentang? Biarpun kita kalah suara, tapi sedikitnya kita sudah menyatakan di hadapan<br />

umum bahwa partai kita tidak menyetujui pengangkatan itu. Waktu itu aku memperhatikan<br />

kau. Ah! Kau kelihatannya girang sungguh. Paras mukamu berseri seri. Waktu di Kong beng<br />

teng, Siansoe memerintahkan kau <strong>membunuh</strong> penjahat cabul itu, dia sama sekali tidak coba<br />

membela diri. Sebaliknya dari itu bermain mata dengan kau. Kau sengaja memberi tikaman<br />

yang sangat enteng. Siapa bisa percaya bahwa kau tidak mempunyai perhubungan rahasia<br />

dengan penjahat itu?<br />

Kepala nona Cioe puyeng. Ia mendekap muka dan menangis. “Siapa… bermain mata…,<br />

katanya dengan suara parau. “Mengapa kau memfitnah orang dengan kata-kata yang tidak<br />

enak didengar itu?<br />

Teng Bin Koen tertawa dingin. “Kata kataku tak enak didengar? ejeknya. “Tapi bagaimana<br />

perbuatanmu? Perbuatanmu yang tidak enak dilihat, perkataanmu memang sedap sekali.<br />

Huh… huh… misalnya tadi siang kau berkata begini kepada pengurus rumah penginapan.<br />

Mohon tanya, apa disini ada seorang tamu she Thio? Kata kau lagi, ia berusia kira kira dua<br />

puluh tahun, tubuhnya jangkung. Mungkin sekali ia menggunakan lain she. Kau mengatakan<br />

itu semua dengan suara yang sungguh merdu. Dalam ejekannya itu, Teng Bin Koen meniru<br />

suara Cioe Cie Jiak dengan lagak yang genit sekali. Di tengah malam yang sunyi sekali<br />

suaranya membangunkan bulu roma.<br />

Tak kepalang gusarnya Boe Kie. Hampir2 ia melompat keluar. Syukur juga ia masih dapat<br />

mempertahankan diri, karena ia ingat bahwa ia tidak boleh mencampuri urusan dalam Go bie<br />

pay dan jika ia turun tangan, tindakannya akan lebih merugikan nona Cioe. Dengan demikian<br />

biarpun darahnya meluap ia tidak bisa bergerak.<br />

Dalam Go bie pay semula terdapat sejumlah murid yang ingin mentaati kemauan guru mereka<br />

dan menyokong Cie Jiak sebagai Ciangboenjin. Tapi sesudah mendengar perkataan Teng Bin<br />

Koen, hati mereka menjadi goncang. Go bie pay dan Beng kauw memang bermusuhan keras<br />

sedang mereka harus mengakui memang ada suatu perhubungan antara Cie Jiak dan Boe Kie.<br />

Bagaimana kalau Cie Jiak menyerahkan Go bie pay ke dalam tangan Beng kauw? Itulah jalan<br />

pikiran mereka.<br />

Sementara itu, Teng Bin Koen berkata pula, “Cioe soemoay, kau masuk dalam partai kita atas<br />

pujian Thio Cinjin dari Boe tong pay. Penjahat cabul she Thio itu adalah anaknya Thio Ngo<br />

hiap dari Boe tong pay. Tak seorangpun bisa menanggung bahwa di dalam hal ini tidak<br />

terselip suatu siasat yang aneh. Sehabis berkata begitu seraya berpaling kepada saudara<br />

saudari seperguruannya, ia berteriak. “Saudara saudari sekalian! Memang Siansoe telah<br />

memesan untuk mengangkat Cioe moay sebagai Ciangboenjin partai kita. Tapi beliau pasti<br />

tak menduga, bahwa begitu beliau menutup mata Ciangboenjin kita lantas saja pergi mencari<br />

Kauwcoe dari Mo kauw. Kejadian ini bersangkut paut dengan mati hidupnya partai kita.<br />

Kejadian ini bukan kejadian kecil yang dapat dikesampingkan dengan begitu saja. Kalau<br />

malam ini Siansoe masih hidup, beliau pasti akan mengangkat seorang lain. Cita2 Siansoe<br />

adalah kegemilangan partai kita. Siansoe pasti tidak menghendaki bahwa partai kita musnah<br />

di dalam tangan Mo kauw. Maka itulah menurut pendapat Siauwmoay, kita semua harus<br />

berusaha untuk mewujudkan cita cita Siansoe yang sangat luhur itu. Kita sekarang menuntut<br />

supaya Cioe Soemoay menyerahkan cincin Ciangboenjin supaya kita bisa mengangkat<br />

seorang yang cocok untuk menjadi pemimpin kita, untuk menjadi Ciangboenjin dari Go bie<br />

pay. Inilah usul Siauwmoay.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1016

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!