20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

hinggap di permukaan air. Dilain detik, ia pun melompat ke perahu itu dan mengambil<br />

sepasang dayung dan lalu mendayungnya.<br />

Ia mendayung dengan sekuat te<strong>naga</strong>. Perahu yang sedang terbakar menerangi permukaan laut<br />

sampai pada jarak tertentu. Ia merasa bahwa perahu yang ditumpanginya harus cepat-cepat<br />

berada di luar sinar terang supaya tidak dilihat Sam soe yang tentu akan menduga bahwa<br />

semua orang mati terbakar dan tidak mencari lebih lanjut. Cia Soen mengerti maksud si anak<br />

dan ia bantu mendayung dengan sepotong papan. Perahu itu melaju bagaikan anak panah dan<br />

dalam sekejap dia sudah berada di luar lingkaran sinar terang.<br />

Sementara itu di perahu meriam terjadi peledakan beruntun sebab terbakarnya obat peledak<br />

yang disimpan di dalam gudang. Perahu Sam soe tidak berani datang mendekat hanya<br />

mengamati dari kejauhan. Diantara boesoenya Tio Beng terdapat orang-orang yang bisa<br />

berenang. Mereka menceburkan diri di air dan teriak-teriak minta tolong. Tapi sebaliknya dari<br />

ditolong, mereka dibunuh Sam soe dan orang-orangnya.<br />

Cia Soen dan Boe Kie tidak berani mengaso. Diantara mereka sedikitpun tidak merasa jeri.<br />

Tapi di lautan dengan mereka di perahu kecil dan musuh berada di perahu meriam, dia pasti<br />

akan binasa kalau sampai ditemukan musuh. Jika ditembak biarpun tidak kena tepat, perahu<br />

kecil itu pasti akan karam kalau jatuh di tempat berdekatan. Untung juga Cia Soen dan Boe<br />

Kie memiliki te<strong>naga</strong> dalam yang sangat kuat sehingga meskipun harus bekerja sangat keras<br />

selama setengah malam, mereka tidak merasa lelah.<br />

Waktu fajar menyingsing, langit tertutup awan hitam dan di lautan muncul halimun tebal.<br />

“Bagus!” kata Boe Kie dengan girang, “Kalau kita bisa kabur setengah hari lagi, musuh pasti<br />

tak akan bisa mencari kita.”<br />

Tapi sesudah berada agak jauh dari bahaya mereka menghadapi penderitaan lain. Pakaian<br />

mereka basah dan mereka berada dalam musim dingin. Cia Soen dan Boe Kie yang<br />

Lweekangnya kuat masih tak apa. Tapi Cie Jiak dan Siauw Ciauw yang menggigil lebih-lebih<br />

kalau ditiup angin utara. Perahu kecil tak punya persediaan apapun juga dan mereka semua<br />

tidak berdaya, Cia Soen dan Boe Kie hanya bisa membuka pakaian luar mereka yang lalu<br />

digunakan untuk menyelimuti tubuh Tio Beng dan In Lee.<br />

Di waktu lohor penderitaan bertambah hebat. Angin meniup keras dan hujan turun seperti di<br />

tuang. Perahu melaju ke selatan karena ditiup angin dan dayung sudah tiada gunanya. Cia<br />

Soen berempat membuka sepatu mereka untuk menyendok untuk menyendok dan membuang<br />

air hujan yang masuk di perahu.<br />

Karena bertemu dengan anak angkatnya, biarpun menghadapi bahaya dan sangat menderita,<br />

Cia Soen sangat gembira dan diantara hujan angin ia terus berbicara dengan suara<br />

menggeledek sambil tertawa. Siauw Ciauw yang sifatnya berandalan juga turut bicara dengan<br />

setiap kali mengeluarkan suara tertawa nyaring. Hanya Cie Jiak yang terus membungkam.<br />

Setiap kali sinar matanya bentrok dengan sinar mata Boe Kie, ia berpaling ke arah lain.<br />

“Boe Kie,” teriak Kim mo Say ong. “Dahulu ketika aku dan kedua orang tuamu mengarungi<br />

lautan, ditengah jalan kami diserang topan dan penderitaan itu lebih hebat dari sekarang.<br />

Belakangan kami menggunakan sebuah gunung es sebagai perahu dan makan daging beruang.<br />

Tapi waktu itu yang meniup adalah angin selatan dan kami ditiup sampai kutub utara. Apakah<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1072

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!