20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

orang yang diracuni olehku, selalu dapat di tolong olehmu. Sekarang aku sendiri menelan<br />

racun. Jika kau dapat menolong jiwaku aku takluk terhadapmu. Bukan main rasa kagetku,<br />

berulang ulang aku minta ampun dan mengaku kalah. Tapi ia lalu menyumbat mulutku<br />

dengan buah tho, sehingga aku tidak dapat bicara lagi. Kejadian selanjutnya sudah diketahui<br />

kalian. Hai! .... Boe Kie, kau berdosa terhadapku. Kau membalas kebaikan dengan kejahatan.<br />

Aku menasehati kau untuk menyingkirkan tapi kau berbalik melukakan isteriku yang<br />

tercinta." seraya berkata begitu ia menggeleng-gelengkan kepala.<br />

Siauw Hoe dan Boe Kie saling mengawasi tanpa bisa mengeluarkan sepatah kata. Mereka<br />

mendongkol tercampur geli. Sedang suami isteri itu benar benar aneh dan sukar dicari<br />

tandingannya didalam dunia selebar ini. Karena rasa cinta yang besar Ouw Ceng Goe takut<br />

terhadap isterinya. Dilain pihak, Ong Lan Kouw terus menindih suaminya dan akhirnya ia<br />

bahkan meracuni diri sendri.<br />

Sesudah menggelengkan kepala, Tiap kok ie sian berkata pula: "Cobalah kalian pikir: Apa<br />

yang harus diperbuat olehku? Kalau sekarang aku berhasil menyembuhkannya, itu akan<br />

berarti, bahwa kepandaianku lebih unggul dari pada kepandaiannya dan Lan Kouw tentu akan<br />

tetap merasa kurang senang. Jika aku gagal, jiwanya melayang. Hai! Aku mengharap Kim hoa<br />

Popo cepat-cepat datang supaya aku lekas-lekas mampus agar jangan merasakan penderitaan<br />

ini lebih lama lagi."<br />

Tiba tiba serupa ingatan berkelebat dalam otak Boe Kie. "Racun apa yang ditelan Soebo?" to<br />

nyanya. "Bagaimana mengobatinya?" (Soebo-Isteri dari seorang guru). Sambil berkata begitu,<br />

ia menggoyang-goyangkan tangan, sebagai isyarat supaya Ceng Goe tidak menjawab dengan<br />

sebenarnya.<br />

Ceng Goe melirik isterinya yang sedang tidur menghadap kedalam. Sebagai seorang yang<br />

sangat pintar, ia segera mengerti maksud bocah itu.<br />

"Selama beberapa tahun kepandaian isteriku sudah maju jauh, sehingga aku tidak dapat<br />

menebak racun apa yang ditelannya," jawabnya. "Dan sebelum mengetahui racunnya, aka<br />

tentu tak dapat mengobatinya."<br />

Selagi orang tua itu menjawab pertanyaannya, dengan jari tangan Boe Kie menulis hurufhuruf<br />

yang berbunyi begini diatas meja: "Beritahukanlah aku dengan tulisan". Selagi menulis,<br />

mulutny berkata. "Kalau begitu Soebo tak bisa diobati lagi"<br />

"Isteriku sendiri pasti tahu cara mempunahkan racun itu," kata Ceng Goa. "Tapi aku mengenal<br />

adatnya. Biarpun mati, ia tak nanti memberitahukan kepada kita." Waktu berkata begitu,<br />

dengan telunjuknya ia menulis diatas meja. Racun Sam ciong Sam co. Sam ciong ialah<br />

kelabang, ular tanah dan laba-lain beracun, Sam co terdiri dari Cin po co, Toan chung co dan<br />

Siauw houw koen. Sesudah itu ia menulis juga resep obat. (Sam ciong Tiga macam binatang.<br />

Sam-co Tiga macam rumput).<br />

Boe Kie mengangguk dan lalu menulis pula diatas meja: "Kau telanlah Sam ciong Sam co.<br />

Sesudah kau meracuni diri sendiri, aku yang akan menolong"<br />

Tiap kok Ie sian terkejut, tapi ia segera dapat menangkap maksud Boe Kir. "Jalan ini sangat<br />

berbahaya," pikirnya. "Tapi karena tak ada lain jalan biarlah aku mencoba secara untung<br />

untungan."<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 475

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!