20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sungguh merasa sangat berterima kasih. Ia meramkan kedua matanya dan berbisik, Ah Goe<br />

Koko, cobalah katakan lagi apa yang tadi, dikatakan olehmu, supaya setiap perkataan bisa<br />

diingat didalam lubuk hatiku, cobalah!<br />

Melihat kebahagiaan nona itu, Boe Kie pun merasa bahagia. Sambil memegang keras2 kedua<br />

tangan si gadis yang empuk bagaikan kapas, ia mengulani perkataannya. Aku ingin berusaha<br />

supaya kau bisa hidup beruntung, supaya kau melupakan segala penderitaanmu yang dulu2.<br />

tak peduli ada berapa banyak orang yang mau menghina kau, yang mau mencelakakan kau.<br />

Aku berseida untuk mengorbankan jiwa demi keselamatanmu.<br />

Jilid 33____________<br />

Si nona bersenyum senium yang penuh dengan rasa beruntung. Sambil bersandar pada dada<br />

pemuda it, ia berkata, Dulu, waktu aku minta kau mengikut aku, kau bukan saja sudah<br />

menolak, tapi jg memukul aku, mencaci Aku merasa sangat beruntung, bahwa sekarang kau<br />

bisa mengatakan begitu.<br />

Perkataan si nona seolah-olah air dingin yg menyiram kepala pemuda itu. Ia mendapat<br />

kenyataan, bahwa dengan mendengar perkataannya sambil memeramkan mata, nona itu<br />

membayang bayangkan, bahwa perkataan itu dikeluarkan oleh pemuda yang di pujanya, tapi<br />

yang sudah menyakiti hatinya.<br />

Tiba tiba gadis itu menggigil dan ia membuka kedua matanya. Pada paras mukanya terlihat<br />

sinar kegusaran, tercampur dengan perasaan kecewa, tapi dalam sinar kekecewaan itu<br />

terbayang juga sedikit rasa bahagis. Selang beberapa saat ia berkata, Ah Goe Koko, aku<br />

merasa sangat berterima kasih, bahwa engkau bersedia untuk mengambil aku sebagai istrimu.<br />

Kau tidak mencela aku, seorang wanita yg beroman jelek. Hanya sayang, semenjak bebeapa<br />

tahun berselang aku sudah memberikan hatiku kepada seorang lain. Dahulu saja, ia sudha<br />

tidak memperdulikan aku. Kalau dia melihat keadaaku yang sekarang lebih2 dia tak akan<br />

menghiraukan aku Ah! Setan kecil yg berhati kejam waktu mengatakan setan kecil berhaiti<br />

kejam nadanya masih menunjuk perasaan cinta.<br />

Apa sekarang kau sudah boleh berbangkit? tanya Boe Ceng Eng sambil mengawasi gadis<br />

dusun itu, Dia sudah menyatakan bersedia untuk menikah denganmu dan kamu berdua sudah<br />

cukup lama membicarakan soal cinta?<br />

Perlahan lahan nona itu bangkit, katanya, Ah Goe Koko, katanya sambil mengawasi Boe Kie<br />

Aku akan segera menemui ajalku. Andaikata tidak mati, akupun tidak bisa menikah<br />

denganmu. Tapi biar bagaimana kata2mu yang diucapkan taid, asesudah aku mati janganlah<br />

kau membenci aku. Kalau ada tempo luang, boleh jg kau mengingat aku. Ia bicara dengan<br />

suara meminta, sehingga Boe Kie merasa sangat terharu.<br />

Sudahlah! Jangan terlalu rewel! bentak Pan Siok Ham, Kami sudah meluluskan<br />

permintaanmu dan kau sudah bertemu dengan dia. SEkarang kau harus menepati janji dan<br />

memberitahukan dimana adanya orang itu.<br />

Baiklah, kata si nona. Sepanjang pengetahuanku, orang itu pernah berdia dirumahnya ia<br />

berkata begitu sambil menuding Boe Liat.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 612

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!