20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

aku tidak rela menyaksikan Go bie pay yang didirikan dengan susah payah itu akan hancur<br />

begitu saja.”<br />

“Teguran Thio Cinjin memang tepat,” sahut Cie Jiak sambil menunduk. “Boanpwe sudah<br />

lama mengatur sebuah rencana.”<br />

“Rencana apa?” tanya Thio Sam Hong.<br />

Cie Jiak tidak menjawab pertanyaan Thio Sam Hong, tapi berpaling kepada Boe Kie, katanya,<br />

“Thio Kauwcoe, dulu ketika kau bertempur dengan jago-jago Lak Toa Pay di Kong Bong<br />

Teng, kalau tidak salah pernah kudengar engkau mengatakan bahwa engkau bukan murid Bu<br />

tong pay, benarkah itu?”<br />

Boe Kie tidak mengetahui sebenarnya ke arah mana pertanyaan itu dimaksudkan Cie Jiak,<br />

tetapi dia menjawab juga. “Mendiang ayahku adalah murid Bu tong pay, dan Tay Suhu<br />

pernah mengajarkan Tay Kek Kun Hoan kepadaku, maka jika aku mengaku murid Bu tong<br />

pay, kiranya masih boleh juga.”<br />

“Pernah kudengar lagi, katanya gurumu yang pertama adalah Cia Tayhiap. Dia adalah murid<br />

Hoen Goen Pie Ek Jiu Kun, sedangkan kau yang Sin Kangmu adalah diperoleh dari kitab<br />

peninggalan Tat Mo Couwsu, Kian Kau Tay Lo Ie Sin Hoat dipelajari dari kitab wasiat<br />

Kauwcoe Beng Kauw yang lalu. Padahal orang persilatan, di mana kita paling mengutamakan<br />

perbedaan aliran mana yang kau anut,” kata Cie Jiak sambil mengawasi Boe Kie dalamdalam.<br />

“Apa yang aku pelajari terlalu banyak dan ruwet, kalau bicara yang benar, aku tidak termasuk<br />

anak murid suatu golongan,” sahut Boe Kie.<br />

Segera Cie Jiak bertanya kepada Thio Sam Hong, “Thio Cin Jin, apa yang dikatakannya itu<br />

benar atau tidak?” sambil mengawasi Thio Sam Hong.<br />

“Benar!” sahut Thio Sam Hong sambil mengangguk. “Sesungguhnya memang begitu.<br />

Keadaan seperti Boe Kie sangat jarang terjadi di kalangan Boe Lim. Itu adalah karena<br />

banyaknya penemuan-penemuan aneh dan diperolehnya semua,” dan kemudian Thio Sam<br />

Hong menghela napas, dalam waktu beberapa detik itu, ia teringat pengalaman-pengalaman di<br />

masa lalu waktu Boe Kie masih kecil.<br />

Mendadak Cie Jiak meloloskan potongan It Thian Kiam dari pinggangnya, tangannya<br />

menarik rambutnya yang panjang, ditariknya ke arah depan, sekali tebas putuslah rambut itu.<br />

Karenanya semua orang jadi kaget dan bingung, mereka memandang tidak mengerti.<br />

Di saat itu Cie Jiak telah berkata dengan suara yang nyaring sekali.<br />

“Dosa-dosaku terlalu besar, sudah lama aku berniat untuk memotong rambut menggunduli<br />

kepala, kembali kepada Sang Budha maka dari itu Thio Kauwcoe bukankah engkau telah<br />

pernah berjanji padaku bahwa satu permintaanku yang harus kau laksanakan tanpa dapat<br />

menolaknya. Benar tidak?”<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1455

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!