20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

menjauhkan diri dari kancah pergulatan. Sebagai jagoan Soecoan timur, Hee Cioe banyak<br />

<strong>membunuh</strong> orang. Mendengar pertanyaan Yo Siauw, ia tertegun beberapa saat barulah ia bisa<br />

menjawab.<br />

“Orang jahat pantas dibunuh tapi orang baik tidak boleh dibunuh secara membabi buta. Cia<br />

Soen manusia jahat luar biasa, aku ingin sekali mencincang dia. Huh huh! Orang she Yo, kau<br />

juga bukan manusia baik.”<br />

Mendengar itu, dari antara rombongan Bengkauw terdengar suara seseorang, “Hee Cioe,<br />

menurut pendapatmu aku manusia baik apa manusia jahat?”<br />

Hee Cioe menoleh ke arah suara, yang bicara seseorang berkepala lancip, mulut lancip dan<br />

muka pucat pasi. “Siapa kau?” bentaknya. “Karena kau anggota Mokauw kau juga tentu<br />

bukan manusia baik-baik.”<br />

“Hee heng, kau tak kenal dia?” tanya Soema Cian Cong, “Dia Cengek Ho kong, salah seorang<br />

dari keempat Hoekauw Hoat ong Mokauw.”<br />

“Fui! Siluman tukang isap darah!” seru Hee Cioe.<br />

Mendadak, mendadak saja terlihat kelebatan bayangan dan Wie it siauw sudah berhadapan<br />

dengan Hee Cioe. Jarak mereka berdua ada belasan tombaki.<br />

Entah bagaimana jarak itu bisa dilampaui dalam sekelebatan. Dilain detik Wie it siauw sudah<br />

mengirim empat tamparan di muka Hee Cioe dan totokan sikut dikempungan. Sebenarnya<br />

Hee Cioe bukan sembarang orang, kalau bertempur mungkin ia bisa dikalahkan Wie it siauw<br />

sesudah limapuluh atau enampuluh jurus, ia roboh tanpa bisa melawan karena ilmu ringan<br />

tubuh Ceng ek Hek ong yang sangat luar biasa.<br />

Diantara seruan kaget dari para hadirin, dari gubuk Bengkauw tiba-tiba berkelebat lagi satu<br />

bayangan putih. Bayangan itu tidak secepat Wie it siauw tapi toh cukup cepat. Begitu orang<br />

itu berhadapan dengan Hee Cioe, selembar karung terbuka dan menelungkup tubuh jagoan<br />

Soecoan itu. Sekarang semua orang bisa lihat bahwa dia itu adalah Po tay Hweshio swee poet<br />

tek. Sambil menggendong karungnya dan tertawa ha ha hi hi ha ha, ia berkata, “Manusia baik!<br />

Kau manusia baik! Aku akan bawa kau pulang dan perlahan-lahan masak dagingmu!”<br />

Sambil berkata begitu dengan tenang ia kembali ke tempat duduknya.<br />

Semua orang tertegun.<br />

Selang beberapa saat, beberapa belas orang yaitu kawan-kawan dan murid-murid Hee Cioe<br />

barulah menghampiri rombongan Bengkauw dengan sikap mengancam.<br />

Swee poet tek membuka karung dan berkata sambil tertawa, “Kamu semua kembalilah!<br />

Setelah pertemuan bubar, aku akan bebaskan dia. Kalau kamu tidak dengar aku akan<br />

mengencingi dia. Kamu percaya atau tidak?”<br />

Orang-orang itu percaya bahwa Swee poet tek akan membuktikan ancamannya. Apabila<br />

sampai terjadi kejadian itu, untuk menghilangkan malu, sebagai seorang jago Hee Cioe akan<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1339

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!