20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Boe Kie tahu bahwa ajakan itu mesti ada sebabnya. Baik, katanya.<br />

Dengan cepat semua orang masuk lagi ke dalam Tat-mo tong. Dalam ruangan itu, di samping<br />

sembilan lembar tikar pecah, di atas meja sembahyang terdapat sebuah patung batu dari Tatmo<br />

Couw soe. Muka patung itu menghadap tembok, dengan punggung menghadap keluar.<br />

Semua orang tahu bahwa itu adalah untuk memperingati satu kejadian penting dalam<br />

hidupnya guru besar tersebut. Menurut cerita, sesudah bersemedi menghadap tembok selama<br />

sembilan tahun Tat-mo Couw soe berhasil mendapatkan inti sari daripada ilmu silat.<br />

Tapi kita sudah menyelidiki, ada perlu apa kita datang lagi ke sini? tanya Cioe Tian.<br />

Tanpa meladeni perkataan Cioe Tian, Yo Siauw berkata kepada In Ya Ong. In Sie heng, aku<br />

minta bantuanmu. <strong>Mar</strong>i kita putar patung Tat-mo Couw soe.<br />

Jangan! cegah In Thian Ceng.<br />

Tat-mo Couw soe adalah pendiri Siauw lim sie yang dipandang suci dan dipuja bukan saja<br />

oleh orang-orang Siauw lim-pay, tapi juga oleh semua tokoh persilatan di kolong langit.<br />

Eng Ong jangan kuatir, kata Yo Siauw. Siauw tee bertanggung jawab untuk segala akibatnya,<br />

seraya berkata begitu ia melompat ke atas meja sembahyang dan coba memutar patung itu.<br />

Namun karena terlalu berat, patung itu tidak bergeming.<br />

Ya Ong, bantulah, kata sang ayah.<br />

In Ya Ong segera melompat ke atas dan dengan te<strong>naga</strong> dua orang patung itu yang beratnya<br />

dua ribu kati lebih dapat diputar.<br />

Begitu patung diputar, paras muka semua orang berubah pucat. Ternyata muka patung telah<br />

dipapas rata sehingga merupakan selembar papan batu dan di atasnya terdapat huruf-huruf<br />

yang berbunyi seperti berikut:<br />

Lebih dahulu membasmi Siauw lim.<br />

Kemudian menumpas Boe tong.<br />

Yang merajai Rimba Persilatan hanyalah Beng-kauw.<br />

Huruf-huruf itu ditulis dengan jari tangan yang seolah-olah memahat papan batu itu.<br />

Tanpa merasa semua orang mengeluarkan teriakan kaget. Itulah tipu daya yang sangat busuk,<br />

yang menimpakan semua dosa di atas pundak Beng-kauw.<br />

Dengan bersamaan Yo Siauw dan In Ya Ong melompat turun.<br />

Hidung kerbau Tiat koan! bentak Cioe Tian. Jika aku tidak mengeluarkan omong kosong, Yo<br />

Cosoe pasti tak bisa menebak kejahatan musuh.<br />

Tiat koan Toojin tidak meladeni. Ia tak ada kegembiraan untuk bertengkar dengan saudara<br />

yang rewel itu. Yo Cosoe, bagaimana kau dapat memikirkan bahwa pada patung itu terdapat<br />

sesuatu yang luar biasa? tanyanya.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 867

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!