20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

tapi kalian belum mempunyai tempo untuk berlatih. Selamat tinggal !" Dengan sekali<br />

mengibas tangan, diudara beterbanganlah kepingan-kepingan kertas yang sangat halus, yaitu<br />

kertas yang berisi ilmu Thai kek dan Boe tong Kioe yang kang. Sambil menuntun tangan Boe<br />

Kie, tanpa menengok lagi ia meninggalkan Siauw sit sat.<br />

Kong boen bertiga saling mengawasi dengatl mulut ternganga. Mereka merasa kagum dan<br />

takluk akan kepandaian orang tua itu. Disamping itu, merekapun merasa agak menyesal.<br />

"Ilmu itu begitu lihay," kata Kong boen didalam hati."Apa Yoe Liang sudah menghafakan<br />

seanteronya? Jika satu huruf saja yang kelupaan, Siauw lim akan menderita kerugian besar."<br />

Malam itu didalam rumah penginapan Sam Hong menyuruh Boe Kie berlatih menurut Kouw<br />

koat yang diturunkan oleh Goan tin. Karena tidak ingin mendengar dan melihat cara<br />

berlatihnya si bocah, ia sendiri tidur disebuah kamar lain. Sebagai seorang yang berilmu<br />

tinggi, jika ia melihat cara bersemedhi dan gerak-gerakannya serta mendengar jalan<br />

pernapasan cucu muridnya itu, ia sudah bisa mengetahui rahasia Siauw lim Kioe yang-kang.<br />

Selama berada dalam perjalanan pulang, iapun belum pernah menanyakan kemajuan Boe Kie.<br />

Meskipun ketiga pendeta suci Siauw lim pay berpemandangan agak sempit, akan tetapi<br />

mereka adalah orang-orang ternama dalam kalangan Rimba persilatan sehingga ia percaya,<br />

mereka tidak akan memberi pelajaran palsu.<br />

Berselang beberapa hari, paras muka Boe kita sudah berubah agak merah sehingga sang<br />

kakek guru jadi merasa girang sekali. Sam Hong tahu, bahwa Boe Kie sudah memiliki Kioe<br />

yang kang dari Boe tong dan Siauw lim yang saling menambah kekurangan masing-masing.<br />

Ia percaya penuh, bahwa kedua macam Kioe yang kang itu akan cukup kuat untuk mengusir<br />

racun dingin Hianbeng Sin ciang yang mengeram dalam tubuh si bocah.<br />

Hari itu, mereka tiba ditepi sungai Han soei dan lalu menyewa perahu untuk menyeberang.<br />

Dengan rasa terharu, Sam Hong ingat pengalamannya yang lampau. Ia ingat kesengsaraan<br />

dulu, pada waktu ia kabur dari Siauw lim sie dan mau menyeberang sungai itu. Waktu usianya<br />

tidak banyak berbeda dengan usia Boe Kie sekarang.<br />

Mimpipun ia tak pernah mimpi, bahwa pada akhirnya ia bisa menjadi pendiri Boe tong pay<br />

yang sekarang berdiri berendeng dengan Siauw lim pay. Keadaan Boe Kie dihari ini lebih<br />

bagus dan lebih unggul daripada diwaktu dulu. Ia percaya, bahwa dikemudian hari,<br />

kedudukan bocah itu akan lebih tinggi daripadanya. Mengingat begitu, tanpa ia merasa ia<br />

bersenyum dan hatinya bunga.<br />

Mendadak, lamunannya disadarkan oleh teriakan Boe Kie: "Thay soehoe!.... Aku....aku..:."<br />

Suaranya bergemetaran dan mukanya pucat pasi. Sam Hong terkesiap. Muka anak itu merah<br />

dan pada warna kemerah-merahan itu terdapat sinar hijau. "Thay soehoe!" teriak Boe kie.<br />

"Aku....aku tak tahan!" Badannya bergoyang-goyang.<br />

Dengan cepat tangan kiri sang kakek guru mencekal pengelangan tangan Boe Kie sedang<br />

telapak tangan kanannya ditempekan dijalan darah Leng-tay hiat dipunggung si bocah. Tapi<br />

begitu lekas ia mengirim te<strong>naga</strong> dalam untuk membantu Boe Kie melawan racun dingin itu,<br />

sekali lagi ia terkesiap karena Lweekangnya lantas saja menerobos masuk ke Kie keng Pat<br />

meh. Boe Kie mengeluarkan teriakan menyayat hati dan lalu pingsan.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 389

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!