20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sudah membinasakan pemimpin-pemimpin mereka. Itulah sebabnya, mengapa Peh bie kauw<br />

sudah dikeroyok oleh begitu banyak partai dan golongan"<br />

Coei San menggoyang-goyangkan kepalanya. "Aku sungguh-sungguh tidak mengerti apa<br />

kebaikannya To liong to, sehingga Gakhoe (mertua lelaki) rela menerima segala tuduhan yang<br />

tidak-tidak itu," katanya.<br />

"Aku sendiri belum pernah bertemu muka dengan mertuamu," kata Lian Cioe. "Tapi<br />

kepandaiannya dalam memimpin orang-orangnya untuk melawan begitu banyak musuh,<br />

sangat dikagumi oleh semua orang."<br />

"Jieko, ada hal lain yang tidak dimengerti olehku," kate pula Coei San. "Go bie dan Khong<br />

tong tidak turut hadir dalam pertemuan di Ong Poan San, mengapa mereks juga bermusuhan<br />

dengan Peb bie kauw?"<br />

"Sebab musababnya berpangkal pada Giehengmu, Cia Soen, " jawabnya. "Dalam usahanya<br />

untuk mendapatkan To liong to Peh bie kauw tetah mengirim perahu-parahu Cia Soen<br />

diberbagai pulau. Kau harus mengetahui bahwa rahasia tak mungkin ditutup selama-lamanya.<br />

Meskipun Pek Kwie Sioe tetap membungkam, lama-lama rahasia itu bocor juga. Dangan<br />

menggunakan name Hoen-Goan Pek lek chioe Seng Koen, Gie-hengmu telah melakukan<br />

lebih dari tiga puluh pembunuhan yang menggemparkan. Banyak jago dari berbagai partai<br />

yang binasa ditangannya. Apa kau tahu kejadian ini?"<br />

Coei San manggutkan kepala. "Kalau begitu, orang akhirnya tahu, bahwa itu semua telah<br />

dilakukan olehnya," katanya dengan suara perlahan.<br />

"Setiap kali <strong>membunuh</strong> orang, diatas tembok ia menulis huruf-huruf besar yang<br />

berbunyi:Yang <strong>membunuh</strong> ialah Hoen goan Pek-lek-chioe Seng Koen," Lian Cioe<br />

melanjutkan penuturannya.<br />

"Kejadian kejadian itu sedemikian hebatnya, sehingga aku dan lain-lain saudara pernah<br />

menerima perintah insoe untuk turun gunung guna bantu menyelidiki. Semula, tak satu<br />

manusiapun yang dapat menebak siapa penjahatnya, sedang Seng Koen sendiri tak pernah<br />

muncul. Tapi, sesudah rahasia Pak bie kauw bocor, orang-orang pandai berbagai partai lantas<br />

saja bercuriga dan mulai menebak-nebak. Cia Soen adalah murid tunggal dari Hoen-goan Pek<br />

lek Chie. Orang juga tahu meskipun tak tahu sebab sebabnya bahwa, belakangan Cia Soen<br />

bermusuhan hebat dengan gurunya. Maka itu, orang lantas saja menduga bahwa yang<br />

menggunakan nama Seng Koen adalah Cia Soen."<br />

"Jumlah manusia yang dibunuh Cia Soen sudah terlalu besar dan jumlah partai yang punya<br />

dendam sudah terlalu banyak. Bahkan seorang yang berkedudukannya paling tinggi dalam<br />

Siauw lim-pay, yaitu Kong kianTaysoe, juga binasa dalam tangannya . Coba kau menaksirnaksir<br />

berapa jumlah orang yang ingin membalas sakit hati terhadapnya"<br />

Paras muka Coei San berubah. pucat sekali, "Ya... Gie heng telah kembali kejalan lurus, tapi<br />

kedua tangannya berlumuran terlalu banyak darah." katanya dengan suara parau. "Jieko ..<br />

Pikiranku terlalu kusut dan aku tidak dapat memikir lagi."<br />

"Dengan demikian semua orang mengeroyok Peh bie kauw," kata pula Lian Coe. "Karena<br />

kau, aku dan saudara-saudara mencari Peh bie kauw, karena Ko Cek Seng dan Chio Tauw,<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 282

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!