20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dengan kedua tangan Boe Kie, sebelah tangan yang lainnya tanpa mengeluarkan suara sudah<br />

menyambar ke iga pemuda itu.<br />

Seraya membentak keras, Yo Siauw dan Wie It Siauw melompat dan menyerang kakek itu.<br />

Plak, plak! kedua jago Beng Kauw itu juga terhuyung beberapa tindak, dada mereka<br />

menyesak dan hawa dingin meresap sampai ke tulang.<br />

Nama Beng Kauw sungguh besar, tapi kepandaiannya hanya sebegitu! kata si kakek di<br />

sebelah kanan. Sehabis berkata begitu, dengan kawannya, ia melindungi Tio Beng keluar dari<br />

Sam Ceng Tian.<br />

Sebab kuatir akan keselamatan Kauw Coe mereka, orang-orang Beng Kuaw tidak mengubar<br />

dan mereka lalu mengerumuni Boe Kie yang duduk di lantai dengan dipeluk oleh In Thian<br />

Ceng.<br />

Semua orang kelihatan bingung. Sambil tersenyum, Boe Kie menggoyang-goyangkan<br />

tangannya supaya orang jangan berkuatir. Perlahan-lahan ia mengerahkan Kioe Yang Sin<br />

Kang untuk mengeluarkan racun dingin itu dari dalam tubuhnya. Selagi hawa dingin itu<br />

terdesak ke luar, beberapa orang yang Lwee Kangnya agak cetek, bergemetaran badannya.<br />

Tapi karena mencintai pemimpin mereka, tak seorangpun meninggalkan Boe Kie.<br />

Beberapa saat kemudian, Boe Kie berkata, Gwa kong dan saudara-saudara sekalian.<br />

Keadaanku tak apa-apa. Harap kalian jangan kuatir.<br />

Mendengar Kauw Coe mereka bicara, semua orang merasa girang dan lantas mengundurkan<br />

diri. Sementara itu, kelihatanlah di atas kepala Boe Kie terus menerus keluar semacam asap<br />

berwarna putih, sebagai tanda bahwa pemuda itu sedang mengerahkan Lwee Kang yang<br />

dahsyat.<br />

Beberapa saat kemudian, ia membuka baju dan pada kedua iganya terlihat tapak tangan<br />

dengan warna kehitam-hitaman. Berkat khasiat Kioe Yang Sin Kang, warna hitam itu<br />

perlahan-lahan berubah menjadi ungu, dari ungu menjadi abu-abu yang akhirnya menghilang.<br />

Demikianlah, dalam waktu kira-kira setengah jam Boe Kie sudah berhasil mengusir seantero<br />

racun hitam Hian Beng Sin Ciang. Ia berbangkit dan berkata sambil tertawa, Biarpun mesti<br />

menghadapi bahaya, kita sekarang sudah mengenal muka musuh.<br />

Yo Siauw dan Wie It Siauw pun tidak terluput dari racun dingin. Tapi sebab pada waktu<br />

menangkis, mereka mengeluarkan seluruh Lwee Kang, maka racun itu hanya masuk sampai<br />

di pergelangan tangan dan tidak menembus ke isi perut. Maka itu, sesudah mereka bersemedi<br />

dan mengerahkan te<strong>naga</strong> dalam beberapa lama, merekapun berhasil mengusir racun tersebut.<br />

Beberapa saat kemudian, Gouw Kin Co, Ciang Kie Soe Swie Kim Kie, melaporkan bahwa<br />

semua musuh sudah turun gunung.<br />

Jie Thay Giam lantas saja memerintahkan Tie Kek Toojin menyediakan makanan untuk<br />

menjamu para anggota Beng Kauw. Selagi makan minum, Boe Kie menceritakan kepada<br />

Thay SoeHoe dan Sam SoePehnya segala sesuatu yang terjadi atas dirinya semenjak mereka<br />

berpisahan. Mendengar penuturan yang luar biasa itu, semua orang merasa kagum dan heran.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 909

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!