20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

cacad dalam ciptaannya itu, ia lantas meyakinkan terus. Selang beberapa bulan, kembali ia<br />

mempertunjukkannya didepan gurunya. Kali ini Thio Sam Hong menghela napas dan<br />

berkata:"Lian Cioe, ciptaanmu ini jauh lebih lihay dari pada jurus yang aku ajarkan, hanya<br />

sambaranmu pata pinggang tidak peduli siapa yang menjadi korban, dia bakal terluka didalam<br />

hingga putus daya turunannya. Apakah kau menganggap ajaranku, yaitu ilmu silat sejati<br />

masih kurang, hingga kau menghendaki jurus yang membikin, hanya dengan satu serangan,<br />

lawan lantas tidak berkutik pula?"<br />

Mendengar perunturan itu. Lian Coe mengeluaran keringat dingin, ia bergidik seorang diri.<br />

Seberapa hari selewat itu, Thio Sam Hong mengumpulkan ketujuh muridnya dan bicara<br />

kepada mereka tentang ciptaan Lian Cioe itu, kemudian dia menambahkan: "Ciptaan Lian<br />

Cioe yang menjadi duabelas jurus berkat ketekunannya adalah suatu ilmu pukulan yang<br />

istimewa. Kalau ilmu itu dibuang karena kata-kataku satu orang, itulah sayang, maka itu<br />

kamu pergilah belajar pada Lian Cioe, untuk mempelajari itu, supaya masing-masing bisa<br />

menggunakannya. Aku melainkan hendak memesan, kecuali kalau bertemu saat mati hidup,<br />

janganlah itu sembarang dipakai. Sekarang di bawah nama Liong Jiauw itu, aku<br />

menambahkan dua huruf 'Ciat hoe', yang berarti 'menutup pintu'. Ingatlah kamu, akibatnya<br />

serangan pukulan ini dapat membuat musuh putus turunannya, jadi inilah jurus yang<br />

mematikan!"<br />

Semua murid itu menerima baik pesanan guru mereka. Maka yang enam lantas belajar pada<br />

Lian Cioe. Mereka telah meyakinkan ilmu itu, tetapi mereka belum pernah menggunakannya,<br />

sebab mereka taat kepada pesan guru mereka. Adalah sekarang ini, karena keadaan sangat<br />

berbahaya, Siong Kee mengajukan pikirannya itu yang membuat si orang she Jie ragu-ragu.<br />

"Memang dengan terkena serangan kita, lawan bakal putus turunannya," kata Siong Kee<br />

kemudian. "tetapi kita masih mempunyai jalan lain. Ialah kita mencari lawan dalam dirinya<br />

seorang pendeta imam, atau kalau tidak, kita hajar lawan-lawan yang usianya sudah tujuh atau<br />

delapanpuluh tahun.<br />

Mendengar itu, Lian Cioe tertawa. "Sungguh cerdik kau, Soetee!" Ia memuji. "Memang<br />

pendeta atau imam tidak bakal mempunyai anak!"<br />

Sampai disitu, mereka sudah mencapai persetujuan, maka keduanya lantas mencari empat<br />

saudara yang lainnya, untuk mengisik, supaya mereka masing-masing menghadapi satu lawan<br />

yang tangguh atau kenamaan. Tanda untuk turun tangan, ialah kalau Thio Siong Kee sudah<br />

berseru.<br />

Jie Lian Cioe sendiri sudah lantas memilih bakal mangsanya yaitu anggauta paling tua dari<br />

Khong tong Ngo too, sedang Thio Coei San mengincar See hoa coe dari Koen loen pay.<br />

Habis orang bersantap, semua mangkuk, sumpit dan cawan lantas dibenahkan. Setelah itu<br />

Thio Siong Kee, dengan suaranya yang terang dan lancar, lalu berpidato. Dia kata:<br />

'"Cianpwee serta para sahabat! Hari ini hari peringatan ulang tahun guru kami memasuki usia<br />

seratus tahun. Atas kunjungan Cianpwee dan sahabat sekalian, kami sangat bersyukur, hanya<br />

kami mohon dimaafkan untuk pelayanan yang tidak sempurna ini. Sebenarnya guru kami<br />

hendak mengundang para Cianpwee dan sahabat untuk pertemuan di Hong ho lauw, untuk<br />

minum bersama hingga puas, dari itu pelayanan bari ini biarlah diperbaiki kelak, dikemudian<br />

hari."<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 341

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!