20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

perintah kepada Goan tin, supaya ia turunkan ilmu Kioe yang kang kepada pemuda she Thio<br />

itu."<br />

"Baiklah," kata Kong tie.<br />

Sebagaimana diketahui, waktu dulu Kak wan menghafal Kioe yang Cin keng ada tiga orang<br />

yang mendengarnya, yaitu Thio Sam Hong, Kwee Siang dan Boe sek Siansoe. Belakangan<br />

Kioe yang kang yang diperkembangkan oleh Thio Sam Hong dinamakan Boe tong Kioe yang<br />

kang, yang diperkembangkan Kwee Siang dikenal sebegai Go bie Kioe yang kang, sedang<br />

yang diperkembangkan oleh Boe sek Siansoe yalah Siauw lim Kioe yang kang.<br />

Karena sangat sulit, maka dalam tiap partai hanya beberapa orang saja yang mewarisi ilmu<br />

itu. Dalam kalangan Siauw lim sie, tak pernah ada seorang pun yang memiliki tujuh puluh dua<br />

macam ilmu silat. Jumlah yang mempelajari Siauw lim Kioe yang kang lebih sedikit lagi.<br />

Dari jaman Boe sek sampai pada Kong kian, dalam setiap turunan hanyalah seorang saja yang<br />

belajar dalam ilmu tersebut. Mengapa? Karena, di samping memiliki banyak sekali ilmu,<br />

murid-murid Siauw Lim sie selalu menganggap Kak wan Taysoe sebagai murid pemburon,<br />

sehingga biarpun Kioe yang kang sangat tinggi mutunya, sedikit sekali yang suka<br />

mempelajarinya.<br />

Hanya untuk menjaga supaya ilmu itu tidak menjadi hilang, maka pada setiap turunan selalu<br />

ada seorang murid yang mempelajarinya.<br />

Pada jaman itu didalam kalangan Siauw lim sie hanya murid penutup (murid yang diterima<br />

paling belakang) dari Kong kian Taysoe yang mengerti Siauw Lim Kioe yang kang. Tapi<br />

murid itu, yang bernama Goan tin, aneh sekali adatnya. Ia tidak persudi keluar dari kamarnya<br />

dan kecuali tiga pendeta suci, tak seorangpun dalam kuil yang di ladeni olehnya.<br />

Jilid 20______________<br />

Menurut kebiasaan, setiap tahun murid-murid Siauw lim sie dijajal kepandaiannya oleh ketiga<br />

pendeta suci. Semua murid mengambil bagian. Hanya Goan tin seorang yang saban-saban<br />

mengatakan sakit, entah benar, entah bohong, sehingga oleh karenanya, tak seorangpun yang<br />

tahu cetek dalamnya kepandaiannya. Dan sekarang, karena Kioe yang kang hanya dimiliki<br />

Goan tin seorang dan harus diturunkan olehnya kepada Boe Kie, tidaklah heran kalau Kong<br />

boen bertiga merasa sangsi.<br />

Beberapa saat kemudian Kong tie kembali dan berKata Goan tin sungguh aneh. Dia<br />

mengatakan, bahwa sesudah mengabdi pada Sang Buddha, ia juga tidak mau bertemu dangan<br />

orang luar, tapi karena Hong thio sudah mengeluarkan perintah, maka ia bersedia untuk<br />

mengajar ilmu dengan cara Kay tiang Coan tang (Mengajar ilmu dengan teraling tirai).<br />

"Sesukanyalah," kata Kong boen. "Soetee, bawalah pemuda ini kepada Goan tin. Sesudah itu,<br />

perintah pengurus dapur mengantarkan sebuah meja perjamuan ke Lip soat teng. Biar<br />

bagaimanapun jua, Thio Sam Hong adalah pemimpin dari sebuah partai besar dan kita tidak<br />

boleh tidak berlaku hormat."<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 382

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!