20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Seraya menempelkan Ginkauw di leher Kian Lam, Coei San membentak: "Tuan tuan,<br />

mundurlah! Sesudah Coan Loo eng hiong mengantar kami sampai dikaki Boe tong san, aku<br />

akan membuka jalanan darahnya dan mengembalikannya kepada kalian!" Ia merasa pasti,<br />

bahwa orang orang yang mengepung akan segera mundur.<br />

Tapi diluar dugaan, si wanita muda mengangkat sepasang goloknya dan berteriak: "Serbu!"<br />

"Tahan !" bantak Ngohiap. "Maju setindak lagi kakek ini akan menjadi mayat !"<br />

Wanita itu tertawa dingin. "Serbu!" teriaknya pula. Ia mengeprak kuda dan menerjang,<br />

sedikitpun tidak menghiraukan nasib Coan Kian Lam.<br />

Wanita itu adalah salah seorang Tocoe dari Sam kang pang dan tujuan mereka yalah<br />

menawan, Jie Lian Cioe dan So So untuk memaksa Coei San memberitahukan tempat<br />

sembunyinya Cia Soen. Coan Kian Lam seorang luar yang hanya menjadi tamu, sehingga<br />

mati hidupnya tidak begitu dihiraukan.<br />

Coei San kaget bukan kepalang. Ia mengerti, bahwa tak ada gunanya <strong>membunuh</strong> si kakek.<br />

Sesaat itu, tujuh delapan orang sudah mengurung kereta So So, delapan sembilan musuh<br />

mengepung kereta Lian Cioe, sedang ia sendiri dikurung oleh si wanita bersama enam tujuh<br />

orang.<br />

Selagi ia kebingungan, tiba-tiba Lian Cioe berteriak dengan suara nyaring: "Liok tee, beres<br />

kan Orang-orang itu!"<br />

Coei San tercengang. Apa kakaknya tengah menggunakan siasat "kota kosong"?<br />

Sekonyong- konyong ditengah udara terdengar siulan yang panjang dan nyaring. "Ngoko!<br />

Setengah mati aku memikir kau!" teriak seorang. Hampir berbareng dari atas sebuah pohon<br />

besar melompat turun satu bayangan manusia yang lantas saja menerjang sambil memutar<br />

pedang. Orang itu memang bukan lain dari pada In Lie Heng.<br />

Hati Coei San meluap dengan kegirangan, "Liok tee !" serunya.<br />

Beberapa orang dari Sam kam pang segera menceggat Lie Heng. Pedang Boe tong Liokhiap<br />

berkelebata kelebat dibarengi dengan suara jatuhnya sejumlah senjata, karena setiap kali<br />

pedang berkelebat ujungnya menggores jalanan darah Sin boen hiat, dipergelangan tangan<br />

musuh.<br />

Wanita itu gusar tak kapalang dan membentak: "Siapa kau ?" Ia tak dapat bicara terus, sebab<br />

kedua goloknya hampir berbareng jatuh di tanah.<br />

"Ilmu Sin boen Sip sam kiam yang digubah Soehoe sudah sempurna!" teriak Coei San<br />

kegirangan.<br />

Sin boen Sip sam kiam atau "Tiga belas jurus pedang Sin boen" terdiri dari tiga belas macam<br />

jurus yang berbeda beda gerakannya, tapi setiap jurus mengarah jalanan darah Sin boen Hiat<br />

dipergelangan tangan lawan. Pada sepuluh tahun berselang, waktu Coei San berada di Boe<br />

tong san, Thio Sam Hong pernah mengutarakan niatnya untuk menggubah ilmu pedang<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 311

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!