20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

tidak." katanya sambil menangis sedu-sedan. Sesaat kemudian, sesudah menenteramkan<br />

hatinya, ia berkata pula dengan suara angker: "Seorang laki laki harus berjalan dijalanan<br />

lurus. Kau sudah berjanji, dengan disertai sumpah berat, untuk tidak memberitahukan<br />

pelajaran Siauw lim Kioe yang kang kepada siapapun jua. Janji itu harus dipegang sampai<br />

pada akhirnya. Andaikata benar kau bakal mati, aku juga tidak boleh berlaku licik."<br />

Boe Kie terkejut. Ia mengawasi sang kakek guru dengan mulut ternganga, akan kemudian<br />

manggut kan kepalanya.<br />

Semenjak kecil sehingga pulang ke Tionggoan, Boe Kie hidup bersama-sama kedua orang tua<br />

dan ayah angkatnya, So So dan Cia Soen, memang bukan manusia yang bersih, tapi bahkan<br />

Coei San sendiri belum pernah memberi pelajaran bathin kepadanya. Maka itulah, ia belum<br />

mengerti soal kehormatan dalam Rimba Persilatan. Sekarang untuk pertama kali, ia menerima<br />

nasehat dari kakek gurunya.<br />

Dilain saat, Sam Hong berkata pula dalam hatinya: "Sesudah tahu, bahwa jiwanya tidak bakal<br />

tertolong lagi, anak itu rela <strong>membunuh</strong> diri guna menolong Thay Giam. Jiwa yang sedemikian<br />

adalah sesuai dengan jiwa seorang pendekar Rimba Persilatan."<br />

Memikir begitu, ia lantas berniat memberi sedikit pujian kepada Boe Kie, tapi, belum sampai<br />

ia membuka mulut, sudah terdengar teriakan seseorang: "Hentikan perahu! Serahkan anak itu!<br />

Kalau kau tidak menurut, jangan katakan aku kejam." suara itu nyaring luar biasa, suatu<br />

pertanda bahwa orang yang berteriak memiliki Lweekang yang sangat tinggi.<br />

Sam Hong bersenyum lebar. "Siapa yang bernyali begitu besar. berani memerintahkan aku<br />

menyerahkau cucu muridku ?" katanya didalam hati.<br />

Ia mendongak dan melihat sebuah perahu kecil yang didayung oleh seorang lelaki brewokan<br />

dan dengan badannya, orang itu melindungi dua orang anak kecil, satu lelaki dan satu<br />

perempuan. Dibelakang perahu kecil itu mengejar sebuah perahu yang lebih besar, yang<br />

ditumpangi oleh empat orang-orang Hoan ceng (Pendeta bukan golongan Han) dan tujuh<br />

delapan perwira Mongol yang mendayung perahu.<br />

Lelaki brewokan itu berte<strong>naga</strong> sangat besar dan perahunya laju pesat sekali. Tapi perahu yang<br />

mengejar didayung oleh orang yang jumlahnya jauh terlebih banyak, sehingga makin lama<br />

jarak antara kedua perahu itu jadi semakin pendek.<br />

Beberapa saat kemudian, tampak ke empat Hoan ceng dan perwira-perwira Mongol itu mulai<br />

melepaskan anak panah.<br />

Sekarang Sam Hong tahu, bahwa yang dimaui oleh orang-orang itu adalah kedua anak kecil<br />

yang dilindungi oleh si orang brewokan. Selama hidup, ia paling benci serdadu-serdadu<br />

Mongol yang berbuat sewenang-wenang terhadap orang Han dan seketika itu juga, didalam<br />

hatinya timbut niatan untuk menolong. Tapi ia segera mengurung kan niatannya itu, karena ia<br />

sendiri harus melindungi Boe Kie yang sedang menderita penyakit berat. Disamping itu, jarak<br />

antara perabunya dan kedua perahu yang sedang ubar-ubaran itu masih terlalu jauh, sehingga<br />

biarpun ingin, ia tak akan keburu menolong mereka.<br />

Tapi dilain saat terjadi perkembangan yang di luar dugaan. Dengan tangan kiri tetap<br />

mendayung perahu, tangan kanan si brewok mengibas anak anak panah yang menyambar<br />

dengan penggayuh yang satunya lagi. Tanpa merasa, Sam Hong bersorak dan berkata dalam<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 392

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!