20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Tapi, jarak antara kedua perahu itu sudah sangat jauh, sehingga apa yang dapat dibuatnya<br />

hanyalah mencaci habis-habisan.<br />

Semua perbuatan So So telah dilihat oleh Jie Lian Cioe, yang diam-diam mengakui, bahwa<br />

wanita itu benar mempunyai sifat-sifat yang sesat dan kurang tepat untuk menjadi pasangan<br />

adiknya. Maka itu, ia lantas saja berkata. "In Hio coe dan Lie Hio coe, kuharap kalian suka<br />

menghadapi pertemuan di Oey ho lauw pada tiga bulan kemudian. Sekarang kita berpisah<br />

saja. Ngotee, mari ikut aku pergi menemui Insoe."<br />

"Baiklah," kata Coei San dengan perasaan tidak enak.<br />

So So mengerti, bahwa dengan berkata begitu. Lian Cioe berusaha untuk memisahkan diri<br />

dari sang suami. Dengan paras muka duka, ia mendongak mengawasi langit dan kemudian<br />

menunduk, memandang geladak perahu.<br />

Coei San lantas saja mengerti maksud isterinya, yang ingin mengingatkan sumpahnya sendiri<br />

yaitu "Langit diatas. Bumi dibawah, kita tak akan berpisahan lagi."<br />

Maka itu, ia lantas saja berkata: "Jieko, aku ingin sekali mengajak teehoemu dan anakku pergi<br />

menemui Insoe lebih dulu dan sesudah mendapat perkenan beliau, barulah aku mengunjungi<br />

Gakhoe (mertua). Bagaimana pendapatmu?"<br />

"Begitupun baik," jawab sang kakak sambil pengangguk.<br />

So So girang. "Soesiok", katanya kepada Lie Thian hoan, "aku mohon kau suka memberitahu<br />

kan Thia thia (ayah), bahwa anaknya yang tidak berbakti telah bisa pulang kebali, dan<br />

didalam beberapa hari, kami akan pulang ke Cong to untuk menemui beliau."<br />

"Baiklah." kata Lie Hiocoe seraya manggutkan kepala. "Kami akan menunggu kalian di Cong<br />

to." Ia bangun berdiri dan berpamitan.<br />

"Bagaimana dengan kakakku?" tanya So So sebelum Lie Thian hoan berlalu.<br />

"Bagus, sangat bagus!" jawabnya. "Selama bebarapa tahun ini, ilmu silat kakakmu telah<br />

mendapat kemajuan luar biasa, sehingga aku sendiri sudah ketinggalan sangat jauh."<br />

"Ah! Soesiok selamanya suka guyon-guyon dengan anak anak." kata So So sambil tertawa.<br />

"Tidak, aku tidak bicara main-main," kata sang paman dengan suara sungguh sungguh.<br />

"Kemajuan kakakmu malah telah dipuji juga oleh ayahmu sendiri."<br />

"Ah Soesiok!" kata nyonya Coei San. "Janganlah memuji orang sendiri dihadapan orang luar.<br />

Aku kuatir Jie Jie hiap akan tertawa."<br />

"Sesudah Thio Ngohiap menjadi Kouw-ya (menantu), apakah Jie Jie hiap masih dipandang<br />

sebagai orang luar" kata Lie Thian Hoan seraya tertawa dan kemudian, sesudah memberi<br />

hormat, bersama dengan kawannya, ia lalu meninggalkan perahu Boe tong. Mendengar tanya<br />

jawab itu, Lian Cioe merasa kurang senang, tapi ia hanya mengerutkan alis dan tidak<br />

mengatakan apa-apa.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 277

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!