20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Karena terpukul hawa Kioe yang dalam Boe Kie terbangun pula, sehingga te<strong>naga</strong> menolak<br />

ditambah lagi dengan te<strong>naga</strong> lain. Itulah sebabnya mengapa si penjahat lantas saja binasa.<br />

Pendeta tua itu seorang yg berpengalaman luas. Ia tahu bahwa Boe Kie mengugnakan ilmu<br />

meminjam te<strong>naga</strong>, memukul te<strong>naga</strong>. Tapi ia tidak jadi gentar, sebab ia percaya akan<br />

kelihaiannya Tiat see ciang nya (Tangan Pasir Besi). Sambil menarik napas dalam2, ia segera<br />

memukul dengan kedua tangannya.<br />

Dalam Rimba Persilatan, Tiat See Ciang si tua cukup terkenal dan ia mendapat julukan Sin<br />

see Pa Thian Chioe (Tangan pasir malaikat yg bisa memecahkan langit)<br />

Waktu kawannya yg gemuk memukul dada Boe Kie ia menyaksikan terang2an denga kedua<br />

matanya sendiri. Ia menduga bahwa didada pemuda itu tersimpat senjata beracun. Maka itu ia<br />

sekarang tujukan pukulannya kepada lengan Boe Kie yang berada di luar tangan baju. Ia ingin<br />

mematahkan lengan itu lebih dahulu dan kemudian barulah membinasakan pemuda itu. Tapi<br />

begitu memukul tubuh si tua terbang keluar dari jendel yg terbukan menjadi hancur dan<br />

kepalanya membentur batang pohon, sehingga ia binasa seketika itu juga.<br />

Ketiga kawannya, yg masih belum tahu nasib si tua, lantas saja menyerang dengan berbareng.<br />

Yang satu meninju Tay yang hiat yang satu mencoba mengorek biji mata dengan pukulan<br />

Siang liong Chio coe (Sepasang <strong>naga</strong> merebut mutiara) sedang yg ketig menendang tan tian<br />

(dibawah pusar). Dengan menundukkan kepala Boe Kie menggores dua jari tangan yang mau<br />

mengorek biji matanya sehingga pukulan itu mampir pada dahinya dan sambil menahan<br />

napas, ia menerima dua pukulan yg lain.<br />

Berbareng dengan suara “buk buk!” terdengar jeritan menyayat hati dan ketiga penjahat itu<br />

melayang jiwanya. Penjahat yg menendang tna sian mati dengan tulang kaki patah sebab<br />

tendangan terlalu keras. Dilain pihak dengan tertendangnnya tan tian chin khie dalam tubuh<br />

Boe Kie bergolak hebat dan tiba2 ia mersa jalan2 darah disebagian tubuhnya terbuka dengan<br />

mendadak. Ia girang dan berkata didalam hati. “Sayang sungguh pendeta jahat itu mampus<br />

terlalu cepat. Kalau ia bisa menendang beberapa kali lagi, keadaan akan lebih banyak<br />

mendingan. Diluhat begini dalam sepuluh hari te<strong>naga</strong>ku akan pulih kembali.”<br />

Diantara delapan sudha lma orang melayang jiwanya. Taku usdah dikatakan lagi sisanya tiga<br />

orang ketakutan setengah mati dan kabur lintang pukang. Setibanya diluar mereka melihat<br />

mayat si tua yg menggeletak di bawah pohon dengan kepala hancur. Mereka kabur terus<br />

sampai diluar pintu kelenteng. Sebab tak diubar mereka berenti dan berdamai. “Kurasa bocah<br />

itu mempunya ilmu siluman,” kata yang satu.<br />

“Bukan.. bukan ilmu siluman,” bantah yang lain. “Dia tentu memiliki lweekang yg tinggi yg<br />

digunakan untuk memukul balik serangan saudara kita.”<br />

“Benar,” meyambung yg ketiga. “Biar bagaimanapun juga kita harus membalas sakit hati.”<br />

Biarpun penjahat kejam, mereka ternyata masih mempunyai “gie khie” (rasa setia kawan) dari<br />

kalangan Kong ouw. Mereka berdelapan telah mengangkat saudara denga bersumpah untu<br />

sama2 senang dan sama2 susah. Sesudah berdamai agak beberapa saat, mereka bertekad bulat<br />

untuk membalas sakit hati. Tapi mereka mengerti, bahwa mereka bukan tandingan Boe Kie.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1271

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!