20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

disebelah timur laut tiba2 terlihat tiga empat ekor elang yang terbang melayang2 diangkasa.<br />

Dengan mendadak salah seekor menyambar kebawah dan dengan mendadak pula, dia terbang<br />

lagi keatas sambil mengeluarkan pekik kesakitan, sedang beberapa lembar bulunya<br />

berhamburang diudara. Binatang itu rupanya menyerang sesuatu, tapi sudah kena dihajar.<br />

Coba kau selidiki, kata Gouw Kin Co, Ciang Kie Soe Swie Kim Kie. Setelah Cung Ceng,<br />

pemimpin Swie Kim Kie binasa. Boe Kie mengangkat Gouw Kin Coe, yg tdnya memegang<br />

jabatan wakil pemimpin, menjadi pemimpin. Sehabis berkata begitu, dengan mengajak dua<br />

orang anggota barisannya, ia menuju timur laut sambil berlari2. tak lama kemudian, salah<br />

seorang kembali dan berkata kepada Boe Kie.<br />

Melaporkan kepada Kauw Coe, bahwa In Liok Hiap dari Boe tong pay rebah didalam jurang!<br />

Boe Kie terkejut, In Liok hiap? ia menegas.Apa terluka?<br />

Kelihatannya terluka berat, jawabnya.<br />

Begitu melihat In Liok hiap, Gouw Kiesoe segera memerintahkan aku kembali untuk member<br />

laporan kepada Kauw Coe, sedang ia sendiri sudah turun kedalam jurang untuk menolong.<br />

Sebelum orang itu bicara habis, Boe Kie sudah berjalan dengan tindakan lebar. In Thian Ceng<br />

dan yang lain2 lantas saja mengikuti dari belakang.<br />

Tak lama kemudia mereka tiba di tebing dengan jurang yg cukup dalam. Dilereng tebing<br />

tumbuh pohon2 kecil, dan Gouw Kin Co, dengan lengan kiri memeluk tubuh In Lie Heng,<br />

sedang berusaha memanjat keaas dengan pertolongan pohon2 kecil itu. Dengan penuh rasa<br />

kuatir Boe Kie melompat kebawah. Sebelah tangannya mencekal lengan kanan Gouw Kin Co,<br />

sedang tangannya yang lain meraba dada pamannya. Ia girang sebab In Lie Heng masih<br />

bernapas. Buru2 ia menyambut tubuh sang paman dan dengan beberapa lompatan, ia telah<br />

berada diatas dan lalu merebahkan tubuh In Lie Heng ditanah.<br />

Begitu memeriksa luka In Lie Heng, paras muka Boe Kie berubah merah padam. Rasa kaget,<br />

gusar dan duka bercampur menjadi satu. Sang paman ternyata telah dianiaya secara kejam.<br />

Tulang lututnya, sikut, tulang kering, tumit kaki, jari tangan semua buku2 tulang di kaki<br />

tangannya, hancur semua. Ia tak bisa bergerak dan napasnya sangat perlahan. Tapi walaupun<br />

begitu, otaknya masih terang, begitu melihat Boe Kie, paras mukanya berubah menjadi terang<br />

dan ia segera mengeluarkan dua butir batu kecil dari mulutnya.<br />

Sesudah dianiaya hebat, In Liok hiap dilemparkan kedalam jurang. Berkat lweekangnya yg<br />

sangat tinggi, ia dapat menyelamatkan jiwanya. Kawanan elang yang sangat ganas ingin<br />

memakan dagingnya. Tapi ia berhasil mempertahankan diri dengan menyemburkan batu2<br />

kecil dari mulutnya. Perlawanannya terhadap burung2 itu sudha berlangsung beberapa hari<br />

lamanya.<br />

Melihat empat ekor elang masih melayang2, Yo Siauw jadi gusar. Ia menjemput empat butir<br />

batu2 dan menimpuk. Hampir berbareng, keempat binatang bersayap itu jatuh dengan kepala<br />

hancur. In Lie Heng manggut2 kan kepalanya sebagai tanda terima kasih.<br />

Buru2 Boe Kie memasukkan sebutir yo wan untuk menghilangkan rasa sakit dan melindungi<br />

jantung kedalam mulut In Lie Heng. Sesudah itu mereka terus mencoba2 untuk menyambung<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 838

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!