20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Di lain saat, Siang Kim Peng berkata dengan suara perlahan: "Hian boe tan Pek Tan coe telah<br />

menjanjikan orang-orang Hay see pay, Kie keng pang dan Hok kian Sin koen boen untuk<br />

mengadakan partemuan besok pagi di pulau Ong poan san dimulut sangai Can tong kang,<br />

guna mengangkat senjata dan menetapkan keangkeran. Jika, kesehatan nona agak terganggu,<br />

biarlah Siauw jin lebih dulu mengantarkan nona pulang ke Lim an. Menurut pendapatku, Pek<br />

Tan coe sudah lebih dari pada cukup untuk membereskan segala urusan di Ong poan san."<br />

So So mengeluarkan suara di hidung. "Hay-see-pay, Kie keng -pang, Sin koen boen ....<br />

Hmmm .... Apakah Ciang boen Jin Hoa koen boen Kwee Sam Koen, turut datang juga?"<br />

tanyanya.<br />

"Ya. Kudengar ia akan datang sendiri dengan mengajak dua belas muridnya yang terutama,"<br />

jawabnya.<br />

Si nona tertawa dingin. "Meskipun nama Kwee San Koen sangat cemerlang, tapi dia bukan<br />

tandingan Pek Tan coe," katanya. "Siapa lagi yang bakal turut serta?"<br />

Sesudah berdiam sejenak, barulah Siang Kim Peng menjawab: "Menurut warta, dua orang<br />

Kiamkek (ahli silat pedang) muda dari Koen loen pay juga akan menghadiri pertemuan itu,<br />

untuk .. melihat To .. . To ... To ...." Ia melirik Thio Coei San dan tidak meneruskan<br />

perkataannya.<br />

"Mereka mengatakan mau lihat-lihat To liong to?" tanya So so. "Hm .... mungkin .. sesudah<br />

melihat dalam hati mereka timbul rasa serakah ....."<br />

Mendengar perkataan "To liong to", Coei San terkejut, tapi sebelum ia keburu membuka<br />

mulut untuk menanyakan terlebih jauh, sinona sudah berkata pula: "Hmmm......selama<br />

beberapa tahun ini, dalam Rimba Persilatan, gelombang Tiangkang yang disebelah belakang<br />

mendorong gelombang yang disebelah depan. Orang-orang Koen loen pay tak dapat<br />

dipandang enteng. Luka dilenganku tidak berarti. Begini saja. Aku akan turut pergi kesitu<br />

untuk menonton keramaian. Mungkin sekali aku akan perlu memberi bantuan kepada Pek<br />

Tancoe." Ia berpaling kepada Thio Coei San dan menyambung perkataannya: "Thio Ngohiap,<br />

disini saja kita berpisahan. Aku menumpang di perahu Siang Tan coe dan kau sendiri boleh<br />

menggunakan perahuku untuk kembali ke Lim an. Boe tong-pay jangan kerembet dalam<br />

urusan ini."<br />

"Terlukanya Samko agaknya bersangkut paut dengan To liong to," kata Coei San. "Apakah<br />

nona dapat memberi keterangan lebih jelas mengenai hal itu?"<br />

"Seluk beluk kejadian itu tidak diketahui jelas olehku." Jawabnya. "Kau harus tanya<br />

Samkomu sendiri."<br />

Coei San mengerti, So So sungkan meberi keterangan dan iapun tak mau mendesak lagi.<br />

"Orang yang melukakan Samko sangat ingin memiliki To liong to," katanya didalam hati.<br />

"Menurut Siang Tan coe, pertemuan di Ong poan san adalah untuk mengangkat senjata dan<br />

menetapkan keangkeran. Apakah bisa jadi To Liong to berada dalam tangan mereka? Jika<br />

benar begitu, orang-orang yang mencelakakan Samko tentu juga turut datang kepulau itu"<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 147

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!