20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

pojok, si nona pasti akan binasa. Mengingat begitu, ia ingin sekali mempunyai sayap supaya<br />

tiba di Lauw liong terlebih cepat.<br />

Malam itu ia menginap di sebuah penginapan kecil. Walaupun tunggangan mereka kuda-kuda<br />

jempolan, tapi sebab dibedal terus menerus, kedua binatang itu sudah lelah sekali. Setiba di<br />

rumah penginapan mereka tak mau makan rumput lagi.<br />

Sambil merebahkan diri di pembaringan batu makin lama Boe Kie makin bingung. Indap<br />

indap ia pergi ke depan jendela kamar Tio Beng. Nona itu sedang pulas nyenyak. Sesudah<br />

berpikir beberapa saat Boe Kie pergi ke meja pengurus penginapan, mengambil perabot tulis<br />

menyobek selembar kertas dan lalu menulis sepucuk surat. Ia mengatakan bahwa karena<br />

keadaan mendesak, ia mengambil keputusan untuk melangsungkan perjalanan di tengah<br />

malam. Sesudah menaruh surat itu di atas meja, ia membuka jendela, melompat keluar dan<br />

lari kabur ke jurusan selatan dengan menggunakan ilmu ringan badan yang paling tinggi.<br />

Demikian, setiap malam ia meneruskan perjalanan dengan menggunakan ilmu ringan badan,<br />

sedang di waktu siang ia menggunakan keledai atau kuda. Dalam beberapa hari saja ia sudah<br />

tiba di Lauw liong. Meskipun terus menggunakan te<strong>naga</strong> dan beberapa hari tak pernah tidur<br />

sebab memiliki lweekang yang sangat kuat ia tidak terlalu payah. Menurut perhitungan,<br />

dengan mengubar tanpa mengaso, siang siang ia sudah bisa melampaui rombongan Tan Yoe<br />

Liang. Tapi ia tak pernah bertemu dengan mereka. Mungkin sekali selagi ia berjalan di waktu<br />

malam, mereka sedang mengaso di penginapan.<br />

Lauw liong adalah sebuah kota penting di propinsi Ho pak. Pada jaman kerajaan Tong, kota<br />

itu dijaga oleh seorang pembesar Cit tauwsoe selama kerajaan Cong dan Goan lauw liong<br />

mengalamai beberapa kali peperangan, sehingga kotanya hancur dan sampai sekarang belum<br />

pulih seperti sedia kala. Tapi biarpun begitu kota tersebut banyak penduduknya dan berbeda<br />

dengan kota kota di Kwan gwa yang sangat sepi.<br />

Setibanya di kota itu, Boe Kie berkeliling di jalan jalan raya, di jalanan kecil, di lorong<br />

lorong, di rumah rumah penginapan dan rumah rumah makan. Heran sungguh ia tak pernah<br />

bertemu dengan seorang pengemis. Tan Yoe Liang tentu tidak berdusta waktu ia mengatakan<br />

bahwa para pemimpin pengemis berkumpul di Louw liong. Mungkin sekali pengemis<br />

pengemis itu sedang pergi menemui pangcu mereka.<br />

“Kalau aku bisa mencari tempat pertemuan mereka, aku akan bisa menyelidiki benar tidaknya<br />

Giehoe dan Cie Jiak ditawan Kay Pang,” kata Boe Kie di dalam hati. Tapi sesudah menjelajah<br />

di seluruh dan di sekitar kota, ia masih belum mendapatkan sesuatu yang memberi petunjuk<br />

baik.<br />

Waktu magrib Boe Kie mulai bingung. Tanpa merasa ia ingat kefaedahan Tio Beng.<br />

“Kalau dia berada bersama aku, aku tentu tidak akan menghadapi jalanan buntu ini,” pikirnya.<br />

Dengan masgul ia lalu mencari sebuah rumah penginapan yang layak. Sesudah makan minum<br />

ia tidur sebentaran. Kira-kira tengah malam, ia melompat ke genteng untuk menyelidiki lagi.<br />

Dengan matanya yang sangat tajam, ia mengawasi ke seputarnya, keadaan sunyi senyap dan<br />

angin dingin meniup dengan perlahan. Sedikitpun tak terlihat tanda, bahwa di kota itu tengah<br />

berlangsung pertempuran antara orang2 Kangouw. Ia jadi uring-uringan. Sekonyong-konyong<br />

dari loteng tinggi dari sebuah gedung besar terlihat sinar api.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1188

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!