20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Tak kepalang gusarnya si tokoh Kay Pang. Dengan mata merah, dia berteriak, Bangsaat Ia<br />

tidak dapat meneruskan caciannya, sebab pada detik itu, selembar karung menyambar dan<br />

mau menelungkup dirinya. Cepat-cepat ia melompat mundur.<br />

Di lain saat, seorang pendeta gemuk sudah berdiri di tengah ruangan sambil tertawa haha hihi.<br />

Dia bukan lain daripada Poet Tay Hweeshio Swee Poet Tek! Sesudah karung Kian Koen It<br />

Khie Tay dipecahkan Boe Kie, ia tak punya senjata yang tepat dan terpaksa membuat<br />

beberapa karung biasa sebagai gantinya. Meskipun ilmu mengentengkan tubuhnya tidak<br />

selihai Wie It Siauw, tapi karena tidak menemui rintangan, ia sudah tiba di Boe Tong San<br />

pada saat yang tepat.<br />

Ia menghampir Thio Sam Hongdan sambil membungkukkan, ia memperkenalkan diri, Yoe<br />

Heng Sian Jin Poet Tay Hweeshio Swee Poet Tek, orang sebawahan Thio Kauwcoe dari Beng<br />

Kauw, memberi hormat kepada Boe Tong Ciang Kauw Couw Soe Thio Cin Jin.<br />

Guru besar itu membalas hormat dan berkata sambil tersenyum. Tay Soe banyak capai.<br />

Terima kasih atas kunjunganmu.<br />

Thio Cin Jin, kata pula Swee Poet Tek dengan suara lantang. Kong Beng Soe Cia, Peh Bie<br />

Kie Peh Bie Eng Ong, empat Sian Jin, lima Kie Soe, berbagai pasukan dari agama kami sudah<br />

mendaki Boe Tong San untuk menghajar kawanan manusia yang tak kenal malu itu, yang<br />

sudah menggunakan nama kami.<br />

Boe Kie dan Wie It Siauw tertawa geli di dalam hati. Hebat sungguh ngibulnya Poet Tay<br />

Hweeshio. Tapi Tio Beng kaget dan berkuatir. Ia kira benar para pemimpin Beng Kauw sudah<br />

tiba dengan seluruh barisan. Cara bagaimana mereka bisa datang begitu cepat? Siapa yang<br />

membocorkan rahasia? tanyanya dalam hati.<br />

Karena bingung, tanpa merasa ia bertanya, mana Thio Kauw Coe mu? Suruh dia menemui<br />

aku.<br />

Thio Kauw Coe sudah memasang jaring untuk menjaring kamu semua, jawab Swee Poet Tek.<br />

Orang yang berkedudukan begitu mulia mana boleh sembarangan menemui manusia seperti<br />

kau. Sambil berkata begitu, ia saling melirik dengan Wie It Siauw dengan sorot mata<br />

menanya.<br />

Melihat datangnya bantuan, tidak kepalang girangnya Boe Kie.<br />

Tio Beng tertawa dingin. Yang satu kelelawar berabun, yang lain hweesio bau hawa di sini<br />

sungguh tidak sedap. Katanya.<br />

Mendadak di sudut timur terdapat suara tertawa yang sangat nyaring. Swee Poet Tek, apa Yo<br />

Co Soe sudah tiba? tanya orang itu, yang ternyata bukan lain daripada In Thian Ceng.<br />

Sebelum Swee Poet Tek keburu menjawab, suara ketawa Yo Siauw sudah terdengar di sudut<br />

bara. Eng Ong sungguh lihai, sudah tiba lebih dahulu daripada aku. Katanya.<br />

Yo Co Soe jangan berlaku sungkan, kata In Thian Ceng. Kita berdua tiba bersamaan, tak ada<br />

yang kalah tak ada yang menang. Mungkin sekali, karena memandang muka Thio Kauw Co,<br />

Yo Co Soe sengaja mengalah terhadapku.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 888

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!