20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

"Mungkin kera itu bukan bangsa kera asli," Coei San mengutarakan dugaannya, "Mungkin dia<br />

berjenis tersendiri disebabkan terlahirnya di pulau yang hawa udaranya sangat luar biasa. "<br />

Wan Kiauw mengangguk. "Mungkin," katanya. "Ditanah pegunungan dan rimba-rimba<br />

kitapun terdapat binatang binatang yang istimewa."<br />

Selagi mereka bicara, Boh Seng Kok kembali dengan berlari-lari. "Aku telah menyusul In<br />

Piauw soe untuk menghaturkan maaf dan aku telah memujinya sebagai seorang laki-laki<br />

sejati!" katanya.<br />

Senang saudara-saudaranya mendengar keterangan itu. Mereka memang telah menduga<br />

kemana perginya saudara itu barusan. Sebagai seorang jujur, Boh Seng Kok tak<br />

menghiraukan perjalanan maafnya itu, sebab kalau tidak, ia bakal tidak dapat tidur tenang.<br />

"Cit tee," kata In Lie Hang, "penuturan Sieko ditunda sebab musti menantikan kau, tetapi<br />

ceritanya Ngoko tentang si kera cerdik lebih menarik hati Iagi."<br />

"Oh, begitu?" Seng Kok berjingkrak.<br />

Siong Kee menyelak "Rencananya In Ho itu sudah diatur rapi..."<br />

"Sieko maaf," Seng Kok memotong, "tunggu sebentar!...."<br />

"Dasar Cit tee!" Coei San tertawa yang terpaksa mengulangi ceritanya tentang si kera putih.<br />

"Benar benar aneh, benar-benar aneh!" seru Seng Kok. "Nah, Sieko giliranmu!"<br />

Siong Kee bersenyum, ia berkata: "Rencana In Ho itu sudah rapi, dia tinggal menanti harinya<br />

untuk bergerak ditiga tempat ialah Thay goan, Thay tong dan Hoen yang. Siapa tahu, diantara<br />

kawan serikat mereka, ada seorang pengkhianatnya. Tiga hari sebelum bergerak, dia telah<br />

pergi membuka rahasia kepada pihak Mongolia sambil menyerahkan juga daftar nama-nama<br />

rancana gerakan In Ho itu."<br />

"Ah, itulah hebat!" seru Seng Kok.<br />

"Tapi disana telah terjadi sesuatu yang kebetulan." kata Siong Kee tertawa. "Ketika itu aku<br />

berada di Thay goan, maksudku mencari Tiekoan Thay goan untuk mengajar adat kepada nya.<br />

Pada tengah malam itu, aku mendapatkan si Tiekoan asyik berbicara dengan si pengkhianat,<br />

merundingkan cara untuk membeber rahasia itu kepada kaizar serta daya untuk mengirim<br />

tentara guna menyapu bersih kawanan pencinta negara itu. Tanpa ayal lagi, aku melompat<br />

masuk dari jendela. Aku bunuh Tiekoan dan si pengkhianat, kemudian aku merampas daftar<br />

nama-nama rencana kerja itu yang terus dibawa pulang olehku ke Selatan. Di pihak In Ho,<br />

orang bingung dan berkuatir sekali karena lenyapnya daftar dan rencana mereka. Mereka<br />

mengerti, bahwa selain kuatir mereka akan gagal, juga mereka serta keluarga mereka<br />

terancam bahaya kemusnahan. Mereka lantas bekerja mengirim orang untuk memberi kisikan,<br />

agar keluarga mereka pada pergi mengumpatkan diri. Celakanya, tindakan inipun mendapat<br />

halangan, yaitu pintu kota telah ditutup dan pesuruh-pesuruh ini tidak dapat keluar dari kota."<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 324

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!