20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

namaku rusak, rumah tangga berantakan, anggauta-anggauta keluargaku binasa dalam sekejap<br />

mata. Waktu itu, aku membacok jari tangan dan bersumpah, bahwa selama hidup, tak nanti<br />

aku percaya manusia lagi. Sekarang aku berusia empatpuluh lima tahun. Selama duapuluh<br />

tahun, aku ingin bergaul dengan kawanan binatang. Aku percaya binatang, tidak percaya<br />

manusia. Selama duapuluh tahun, aku <strong>membunuh</strong> manusia, tidak <strong>membunuh</strong> binatang."<br />

Coei San bergidik. Sekarang ia mengerti, mengapa lagu Ko leng san begitu menyayat hati dan<br />

mengapa, biarpun berkepandaian sangat tinggi, nama orang itu tidak dikenal dalam dunia<br />

Kangouw. Sekarang ia mengerti, bahwa kejadian hebat yang terjadi pada dua puluh tahun<br />

berselang, telah mengubah sifat-sifatnya Cia Soen. sehingga dia membenci dunia dan segenap<br />

penghuninya. Dengan munculnya pengertian itu, rasa gusarnya agak mereda dan didalam<br />

hatinya malah timbul rasa kasihan. Sesudah bengong sejenak, ia berkata dengan suara halus:<br />

"Cia Cianpwee, bukankah sakit hatimu sudah terbalas ?"<br />

"Belum" jawabnya. "Ilmu silat orang yang mencelakakan aku, luar biasa tinggi dan aku tak<br />

dapat melawannya."<br />

Tanpa merasa, hampir berbareng, Coei San dan So So mengeluarkan suara tertahan: "Masih<br />

ada manusia yarg lebih lihay dari padamu?" tanya si nona. "Siapa dia?"<br />

"Perlu apa aku memberitahukan namanya kepadamu?" Cia Soen balas menanya. "Jika bukan<br />

karena gara-gara sakit hati ini, apa perlunya aku marebut To liong to? Guna apa aku berusaha<br />

untuk memecahkan teka teki sekitar golok itu? Thio Ngohiap, begitu bertemu denganmu, aku<br />

lantas saja merasa suka. Jika menuruti kebiasaanku, siang-siang jiwamu sudah melayang.<br />

Bahwa aku membiarkan kalian hidup beberapa tahun lebih lama sebenarnya sudah melanggar<br />

kebiasaanku, sehingga mungkin sekali, pelanggaran itu akan mengakibatkan kejadian yang<br />

tidak baik bagi diri ku."<br />

"Apa artinya perkataanmu?" menegas So So "Mengapa kau mengatakan, hidup beberapa<br />

tahun lebih lama?"<br />

"Sesudah aku berhasil memecahkan rahasia To liong to, pada waktu mau meninggalkan pulau<br />

itu aku akan mengambil jiwamu," jawabnya dengan tawar. "Satu hari belum berhasil, satu<br />

hari kalian masih boleh hidup."<br />

Si nona mengeluarkan suara dihidung. "Hmm! Menurut pendapatku, golok itu hanyalah golok<br />

yang berat luar biasa dan tajam tuar biasa," katanya. "Kata-kata tentang siapa yang<br />

memilikinya akan menguasai orang-orang gagah di kolong langit rasanya hanya omong<br />

kosong belaka."<br />

"Kalau benar begitu, biarlah kita bertiga berdiam dipulau itu seumur hidup," kata Coei San.<br />

Tiba-tiba menghela napas dan paras mukanya diliputi dengan awan kedukaan.<br />

Perkataan si nona kena tepat pada hatinya. Memang mungkin sekali To liong to hanya sebuah<br />

golok yang tajam dan jika benar sedemikian, sakit hatinya yang sangat besar tidak akan dapat<br />

dibalas lagi.<br />

Melihat paras Cia Soen yang penuh dengan kesedihan, Coei San ingin coba menghibur. Tapi<br />

sebelum ia keburu membuka mulut, Cia Soen su dah meniup lilin seraya berkata: "Tidurlah !"<br />

ia kembali menghela napas dan suara helaan napas itu kedengarannya bukan seperti suara<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 194

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!