20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pemuda itu menggeleng-gelengkan kepalanya. Entahlah, jawabnya. Aku tak dapat menebak.<br />

Mendadak Coe Jie tertawa geli. Mengapa kau tak dapat menebak? tanyanya, Bukankah hal itu<br />

terang bagaikan siang?<br />

Paras muka Ceng Soe berubah merah tapi ia membungkam. Biat Coat sebenarnya ingin sekali<br />

meminta pendapat Coe Jie tapi ia merasa tak enak untuk membuka mulut.<br />

Tapi In Lie Heng yang sabar dan luas pengalamannya berkata, Aku mohon petunjuk nona.<br />

Ketiga pasukan itu mestinya pasukan Peh Bie-kauw, terang si nona. Biarpun Peh Bie-kauw<br />

merupakan cabang dari Mo kauw, tapi pihak Peh Bie telah bentrok dengan Ciang Kie Soe dari<br />

lima bendera Mo kauw. Maka itu, andaikata kalian dapat membasmi musuh, diam-diam In<br />

Thian Ceng pasti akan merasa girang, sebab dengan demikian, ia mempunyai kesempatan<br />

untuk menduduki kursi Kauwcoe dari Mo kauw.<br />

Biat Coat dan Ceng Soe lantas saja tersadar.<br />

Terima kasih atas petunjuk nona, kata Boe tong Liok hiap.<br />

Ketika murid-murid Go Bie sudah menyusul dan mereka berdiri di belakang Biat Coat.<br />

Song Siauw hiap, kata Ceng hie, Dalam mengatur barisan, kami tidak menandingi kau.<br />

Sekarang kau harus memimpin kami dan kami akan menaati semua perintah. Demi<br />

kepentingan bersama, jangan kau berlaku sungkan.<br />

Liok siok, kata pemuda itu tergugu, Mana siauwtit sanggup menerima kedudukan itu.<br />

Sudahlah! kata Biat Coat. Jangan rewel dengan segala adat istiadat kosong.<br />

Ceng Soe mengangguk dan dengan mata tajam ia memperhatikan jalannya pertempuran.<br />

Ketika itu Koen Loen-pay berada di atas angin. Pertempuran antara Hwa San-pay dan Ang<br />

Soei-kie kira-kira berimbang, sedang Khong Tong-pay makin lama jadi makin terdesak.<br />

Rombongan partai itu sudah terkurung oleh orang-orang Liat Hwee-kie yang mulai<br />

membasmi sepuas hati.<br />

<strong>Mar</strong>i kita terjang Swie kim kie dari tiga arah, kata Ceng Soe. Dengan mengepalai beberapa<br />

paman, Soethay menyerang dari tenggara. Liok siok menyerbu dari barat, sedangkan Ceng hie<br />

Soe siok dan boanpwee sendiri akan menerjang dari barat daya.<br />

Tapi keadaan Koen Loen pay tidak perlu ditolong, kata Ceng hie heran. Yang sedang<br />

menghadapi bencana adalah Khong Tong-pay.<br />

Koen loen-pay sudah berada di atas angin dan jika kita membantu, dalam sekejap kita akan<br />

dapat membasmi seluruh Swie Kim-kie, terang Ceng Soe. Sesudah Swie kim-kie dikalahkan<br />

kedua bendera yang lain pasti akan mundur sendirinya. Sebaliknya, kalau kita menolong<br />

Khong Tong, kita harus melakukan pertempuran yang hebat dan lama. Bagaimana kalau<br />

dengan kesempatan itu, Peh Bie-kauw menyerbu dan mengurung dari berbagai jurusan?<br />

Song siauw hiap benar, kata Ceng hie yang lantas saja membagi murid-murid Go Bie menjadi<br />

tiga rombongan.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 661

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!