20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

“Kurang ajar!” pikirnya, “ketiga imam itu benar-benar licik. Mereka menggunakan Sam cay<br />

kiam tin, tapi sebenarnya di dalam tin mengandung Ngo-heng. Kalau musuh percaya bahwa<br />

tin itu Sam cay kiam tin dan coba memecahkannya dengan mengambil kedudukannya Thian<br />

tee jin, maka dia lantas bisa celaka dalam kepungan Ngo heng, tapi memang bukan gampang<br />

untuk tiga orang menciptakan Ngo heng kiam tin, sebab setiap orang harus menduduki lebih<br />

dari satu kedudukan. Ilmu ringan badan dan kiam hoat mereka memang sudah cukup tinggi.”<br />

(Ngo heng kiam tin – barisan dari Ngo heng).<br />

Suami isteri Touw lantas saja berdiri saling membelakangi dan kedua belas batang golok itu<br />

segera bergerak-gerak di seputar badan mereka. Dengan cara yang mengagumkan, golokgolok<br />

itu bertukar tangan. Golok Touw Pek Tong diserahkan kepada Ek Sam Nio dan<br />

sebaliknya. Dalam tukar menukar, mereka bukan melemparkan tetapi menyodorkan dari satu<br />

ke lain tangan.<br />

Tio Beng heran. “Boe Kie Koko, ilmu apa itu?” tanyanya dengan berbisik.<br />

Boe Kie tidak lantas menyahut. Ia terus mengawasi dengan alis berkerut. Tiba-tiba ia berkata.<br />

“Ah! Sekarang kutahu! Dia takut akan Bay coe hauw Giehoe” (Bay coe hauw – Geram singa).<br />

“Apa itu Say coe hauw?” tanya Tio Beng.<br />

Boe Kie tidak menyahut. Ia manggut2 kan kepalanya, ia tertawa dingin dan berkata. “Hmm<br />

dengan kepandaian itu mereka ingin <strong>membunuh</strong> singa?”<br />

Si nona jadi lebih tidak mengerti. “Eh… tolol!” katanya dengan mendongkol. “Mengapa kau<br />

bicara sendirian?”<br />

”Kelima orang itu adalah musuh2nya Giehoe,” bisik Boe Kie. “Karena takut akan Saycoe<br />

hauw Giehoe, si tua sudah merusak kupingnya sendiri.”<br />

Sementara itu pertempuran sudah berlangsung dan bentrokan senjata terdengar tak hentihentinya.<br />

Lima kali Ceng hay Sam kiam menyerang, lima kali mereka dipukul mundur. Dua belas golok<br />

pendek yang dioper dari satu ke lain tangan berputar terus menerus dan di bawah sinar<br />

rembulan, tiga helai sinar putih mengelilingi tubuh suami isteri Touw. Garis pembelaan itu<br />

rapat dan padat.<br />

Selang beberapa saat, tiba-tiba Touw Pek Tong membuka serangan bagaikan kilat golok<br />

pendek menyambar kempungan Ma Hoat Thong. Dalam ilmu silat terdapat kata kata begini,<br />

“Panjang satu cun (dim), kekuatan satu cun. Pendek satu cun, bahaya satu cun.” Golok Touw<br />

Pek Thong hanya kira-kira lima cun, maka dapatlah dibayangkan hebatnya bahaya serangan<br />

itu. Tiga kali ia melakukan serangan yang membinasakan tanpa memperdulikan pembalasan<br />

pada diri sendiri. In Ho dan In Ya balas menyerang tapi serangan serangan itu ditangkis oleh<br />

Ek Sam Nio. Ilmu golok suami isteri itu ternyata berdasarkan kerjasama yang sangat erat,<br />

yang satu menyerang, yang lain membela. Yang menyerang boleh tak menghiraukan<br />

pembalasan atas dirinya sendiri. Diserang cara begitu, Ma Hoat Thong repot bukan main.<br />

Touw Pek Tong terus mendesak, kian lama serangan kian hebat.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1285

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!