20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

“Benar!” sahut Boe Kie. “Hanya apabila hal itu harus merupakan hal yang tidak mengingkari<br />

perbuatan kaum Hiap gie, menguntungkan pergerakan Nasional dan tidak merusak nama baik<br />

Beng Kauw dan pribadi, bukankah begitu?”<br />

“Ya….” angguk Cie Jiak. “Jika demikian seorang laki-laki sejati sekali berkata harus ditepati<br />

terlebih lagi di hadapan Tay Suhu dan para paman gurumu, kelak kau jangan menjilat<br />

ludahmu sendiri.”<br />

Melihat si gadis berbicara dengan sikap bersungguh-sungguh Boe Kie jadi terharu, tanpa<br />

berpikir panjang lagi ia telah berkata, “Ya, silakan kau sebutkan permintaan itu.”<br />

Cie Jiak menoleh kepada Thio Sam Hong, katanya dengan suara nyaring, “Thio Cinjin, aku<br />

mohon memakai ruang pendopomu sebentar.”<br />

Segera dia membuka buntalannya dan mengeluarkan dua potong Leng Pay (papan<br />

sembahyang) yang sepotong bertuliskan “Tempat abu Pendiri Go bie pay. Kwee Siang Kwee<br />

Liehiap” dan yang lainnya lagi bertuliskan “Tempat abu ketua Go bie pay angkatan ketiga,<br />

Biat Coat Soethay”. Dengan hormat sekali Cie Jiak telah Leng pay itu di atas meja<br />

sembahyang dan melihat itu, Thio Sam Hong bersama Song Wan Kiauw, Thio Boe Kie dan<br />

yang lain-lainnya ikut memberi hormat. Kemudian Cie Jiak meloloskan Tiat Cie Goan atau<br />

Cincin Besi yang dipergunakannya, dan berkata kepada Boe Kie. “Thio Boe Kie, Thio<br />

Kauwcoe selaku Ciang boenjin dari Go bie pay angkatan keempat Cioe Cie Jiak dengan ini<br />

menyerahkan jabatan ketua kepadamu.”<br />

Mendengar itu semua orang jadi tertegun kaget, memandang tidak percaya apa yang tengah<br />

terjadi itu.<br />

Maka itu terdengar lagi suara Cie Jiak. “Tetapi kau masih tetap merangkap menjadi Kauwcoe<br />

Beng Kauw, pemimpin para patriot untuk mengusir penjajah. Sejak kini, setiap anak murid<br />

Go bie pay tunduk dibawah perintahmu!”<br />

“Hei…ini…ini mana boleh terjadi?” cepat-cepat Boe Kie ingin membantahnya.<br />

“Mengapa?” tanya Cie Jiak. “Go bie pay di dirikan Kwee Liehiap yang cukup dihormati<br />

setiap orang gagah bukan? Dengan diangkatnya kau menjadi Cian boenjin, kiranya tidaklah<br />

merendahkan harga dirimu.”<br />

Boe Kie jadi serba salah, dia memandang Thio Sam Hong dengan sorot mata mohon<br />

diberikan pertolongan utnuk menghadapi urusan yang demikian mendadak.<br />

Tidak terduga, Thio Sam Hong justru telah tertawa terbahak-bahak sambil berkata, “Nona<br />

Cioe, kau benar-benar hebat, karean berdasarkan tindakanmu ini, tidak sia-sialah Biat Coat<br />

Soethay menyerahkan Ciang boenjin kepadamu! Kalau Go bie pay diserahkan dibawah<br />

pimpinan Boe Kie, soal perkembangannya tidak usah diragukan lagi.”<br />

Walaupun peristiwa itu diluar dugaan semua orang, tetapi Boe Kie memang tidak termasuk<br />

suatu golongan atau aliran, kalau menerima jabatan ketua Go bie pay, tidaklah melanggar<br />

peraturan Kangouw.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1456

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!