20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

iringan lagu itu seorang gadis cantik yang menggunakan baju warna kuning muda perlahanlahan<br />

mendaki puncak bukit. Benar saja wanita itu bukan lain daripada si nona baju kuning<br />

yang pernah ditemui Boe Kie diantara orang-orang<br />

di Kay pang di Louw liong.<br />

Begitu melihat, Pangcoe Kay pang Soe Kong Sek lantas saja memburu dan menubrukdan<br />

memeluk sibaju kuning, "Yo Ciecie!" teriaknya. "Tetua dan Liong tauw kami dibinasakan<br />

orang. Ia menuding Cie Jiak dan berteriak pula, "Dari Go bie pay dan Siauw lim pay yang<br />

turun tangan jahat.”<br />

Si baju kuning manggut-manggut. "Aku sudah tahu," katanya. Hmm.. Kioe im pek koet jiauw<br />

belum tentu merupakan ilmu yang paling tinggi." ( Kioe im Pek koet jiauw - cengkeraman<br />

tulang putih dari kitap Kioe im Cin-keng ).<br />

Munculnya si baju kuning sudah menarik perhatian semua orang dan perkataan itu didengar<br />

oleh semua kuping. Para enghiong yang berusia lanjut dan berpengalaman terkejut di dalam<br />

hari. Mereka bertanya-tanya, “Kioe im pek koet jiauw? Apakah Kioe im pek koet jiauw yang<br />

pada seabad yang lalu dikenal sebagai ilmu silat sangat jahat dan yang belakangan hilang dari<br />

Rimba persilatan?<br />

Sementara itu dengan bergandengan tangan si baju kuning dan Soe hong Sek menuju ke<br />

rombongan Kay pang, Nona aneh itu kemudian duduk disebuah batu besar.<br />

"Siapa wanita itu?" tanya Cie Jiak. "Aku baru pernah ketemu sekali," jawab Boe Kie. Aku<br />

tahu nama dan asal usulnya".<br />

"Dia she Yo!"<br />

"Kau tak salah.”<br />

Cie Jiak mengeluarkan suara dihidung. “Mulailah!” katanya seraya mengedut cambuknya<br />

yang lantas saja meayambar Touw ok dan dengan menuruti gerakan itu tubuhnya melesat<br />

keatas, akan kemudian, hinggap diantara tiga pohon siong. Serangan dan lompatan itu yang<br />

sangat cepat dan indah mengagumkan semua orang. Dilain saat, cambuknya sudah beradu<br />

dengan tambang Touw lan. Touw ok dan Touw ciat buru-buru mengangkat senjata mereka<br />

dan menyerang dari kiri kanan. Boe Kie segera melompat untuk menolong, tapi begitu lekas<br />

kakinya hinggap ditanah tubuhnya terhuyung, Banyak orang mengeluarkan seruan tertahan.<br />

Mereka menduga pemuda itu sudah tak punya te<strong>naga</strong> untuk berkelahi.<br />

Mereka tak tahu, bahwa Boe Kie sedang menggunakan ilmu Seng hwee leng yang sangat<br />

aneh. Selagi terhuyung Seng hwee leng menghantam dada Touw lan yang "terikat" dengan<br />

cambuk Cie Jiak dan sukar meinbela diri. Melihat bahaya Touw ok dan Touw ciat lantas saja<br />

merubah arah serangannya terhadap Cie jiak dan kedua tambang menyambar Boe Kie seperti<br />

dua ekor <strong>naga</strong>. Sekali lagi semua orang terkesiap. Pada detik yang sangat berbahaya, Boe Kie<br />

menggulingkan diri kearah Touw ok yang menyambutnya dengan totokan jari kepundak.<br />

Dengan Kian koen Tay lo ie, Boe Kie memunahkan totokan dan hampir berbarengan<br />

tubuhnya bergulingan kejurusan Touw ciat.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1378

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!