20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

"Kedua pukulanmu sangat bagus, coba lagi satu kali," memerintah Sam Hong.<br />

Boe Kie segera membuat sebuah lingkaran dengan tangan kirinya, sedang tangan kanannya<br />

mendorong kedepan. Itulah pukulan Kang liong Yoe hwie (Penyesalan sang <strong>naga</strong>) dari Hang<br />

liong Sip pat ciang.<br />

Waktu menyambutnya, Sam Hong merasa bahwa pukulan itu tidak selihay dua pukulan yang<br />

lebih dulu. Ia menggelengkan kepala seraya berkata: "Pukulan ini kurang bagus. Mungkin kau<br />

belum mahir."<br />

"Bukan, bukan aku, tapi Giehoe yang belum mahir," membantah Boe Kim. "Gie hoe telah<br />

mengatakan, bahwa Hang liong sip pat ciang adalah salah satu ilmu pukulan yang terlihay<br />

didalam dunia. Sayang, ia hanya mengenal sebagian kecil saja. Giehoe juga mengatakan,<br />

bahwa ia sendiri masih belum dapat menyelami intisari dari pada Kang liong Yoe hwie, tapi<br />

ia mengajarkannya juga kepadaku, dengan pengharapan bahwa dikemudian hari aku sendiri<br />

bisa menyelaminya."<br />

Sam Hang mengangguk "Ya." katanya. "sekarang aku mengerti. Tapi dalam pertempuran, tak<br />

boleh kau menggunakan pukulan itu, karena kau sendiri bisa celaka."<br />

"Thay soehoe, aku memohon kau untuk mengajar aku ilmu silat itu," kata Boe Kie.<br />

"Aku sandiri tak mampu," jawabnya. "Semenjak jaman Kwee Ceng, Kwee Thayhiap,<br />

membela kota Siangyang, kecuali Kwee Tayhiap sendiri, ilmu silat itu sudah menghilang dari<br />

Rimba Persilatan." Sesudah itu ia lalu menanyakan semua ilmu yang sudah dipelajari Boe Kie<br />

dan anak itu menerangkan sejelas-jelasnya.<br />

Sesudah mendengar habis, Sam Hong merasa kagum akan luasnya pengetahuan Cia Soen.<br />

Dapat dikatakan, bahwa ia mengenal semua ilmu silat yang terdapat dalam Rimba Persilatan.<br />

Hanya sayang, ia tidak menyelami ilmu-ilmu itu sampai didasarnya, akan kemudian<br />

mengubah ilmu silatnya sendiri, seperti lazimnya diperbuat oleh guru-guru besar. Oleh karena<br />

begitu, biarpun ilmunya beraneka warna tak satupun yang dipelajari sampai dipuncaknya. Tak<br />

usah dikatakan lagi, bahwa dalam usia yang semuda itu, Boe Kie belum bisa mewarisi<br />

kepandaian ayah angkatnya. Apa yang sudah dilakukannya yalah menghafal kitab kitab dan<br />

Kouw koat (teori) dari macam-macam ilmu silat. Ia menghafal dengan lancar sekali. Beberapa<br />

macam ilmu silat bahkan belum pernah didengar oleh Sam Hong sendiri.<br />

Dalam tekadnya yang bulat untnk membalas sakit hati terhadap Seng Koen, Cia Soen telah<br />

membinasakan banyak jago dari berbagai partai atau golongan persilatan. Saban kali<br />

<strong>membunuh</strong> orang, ia selalu merampas kitab ilmu silat yang dimilik oleh korbannya itu, supaya<br />

kalau belakangan ia mesti bertempur dengan kawan-kawan sikorban. Ia sudah mengenal ilmu<br />

silat musuhnya. Itulah sebabnya mengapa ia memiliki ilmu silat yang begitu banyak corak<br />

ragamnya dan ilmu-ilmu itu semua diturunkan kepada Boe Kie.<br />

Tapi Boe Kie hanya mempelajari teori dan tidak mengenal prakteknya. Ia belum bisa bersilat<br />

berdasarkan teori itu dan masih gelap akan perubahan-perubahan yang tersebut dalam Kouw<br />

koat itu.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 368

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!