20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sesudah membersihkan badan, Ouw Ceng Goe berjalan keluar. Melihat paras muka Siang Gie<br />

Coen ia terkesiap. Ia tak nyana, bahwa Boe Kie benar-benar sudah berhasil menyembuhkan<br />

luka si borewok.<br />

Sementara itu, sibocah sudah menulis surat obat untuk menguatkan badan dan lain<br />

menyerahkannya kepada sikacung untuk dimasak.<br />

Ia memasukkan segala macam obat kuat, seperti Jinsom, Lok jiong, Souw ouw dan<br />

sebagainya. Dalam rumah Ouw Ceng Goe terdapat rupa rupa obat, dari yang paling murah<br />

sampai yang paling mahal harganya. Sesudah minum obat kuat enam tujuh hari beruntun,<br />

bukan saja kesehatannya, tapi kepandaian silat Gie Coen juga sudah pulih kembali.<br />

Beberapa hari kemudian, ia berkata begini kepada Boe Kie: "Saudara kecil, lukaku sudah<br />

sembuh Sekarang saja kita berpisahan "<br />

Selama kurang lebih sebulan Boe Kie telah berkawan dengan pemuda itu dan mereka berdua<br />

sama-sama merasakan banyak penderitaan. Mereka telah menjadi seperti saudara kandung<br />

dan dapatlah dimengerti, jika sibocah merasa sedih waktu mendengar perkataan sang kakak.<br />

Ia tak dapat mengeluarkan sepatah kata. Ia hanya mengangguk dengan air mata berlinanglinang.<br />

"Saudara kecil, jangan kau bersusah hati," membujuk Gie Coen. "TIga bulan kemudian, aku<br />

akan kembali untuk menengokmu. Kalau racun dingin sudah diusir bersih dari badanmu, aku<br />

akan segera mengantarkan kau pulang ke Boe tong."<br />

Ia masuk kedalam rumah dan berlutut dihadapan Ouw Ceng Goe. "Ouw Soepeh," katanya,<br />

"sekarang teecoe sudah sembuh sama sekali. Biarpun benar saudara Thio yang mengobati,<br />

akan tetapi, pengobatan itu diberikan berdasarkan petunjuk kitab kitab Ouw Soepeh.<br />

Disamping itu, teecoe juga telah menghabiskan banyak sekali obat-obatan Soepeh yang<br />

berhanga mahal. Untuk itu semua, teecoe hanya bisa menghaturkan banyak-banyak terima<br />

kasih."<br />

Sang paman guru manggut manggutkan kepalanya. "Tak apa," katanya. "Lukamu memang<br />

sudah sembuh, hanya sayang, usiamu berkurang dengan tigapuluh tahun."<br />

Gie Coen tidak mengerti. "Apa yang dimaksudkan Soepeh ?" tanyanya,<br />

"Dilihat dari kekuatan badanmu, paling sedikit kau bisa hidup sampai usia delapanpuluh<br />

tahun," menerangkan sang paman guru. "Tapi karena bocah itu membuat kesalahan dalam<br />

memberi obat dan membuat kesalahan pula waktu menusuk jalanan darahmu, maka, setiap<br />

kali bertemu delapan musim hujan angin, sekujur badanmu akan dirasakan sakit. Menurut<br />

taksiranku, kau hanya bisa berusia sampai lima puluh tahun."<br />

Si berewok tertawa terbabak-bahak. "Ouw Soe peh," katanya dengan suara lantang, "jika<br />

seorang laki-laki bisa menolong sesama manusia dan mengabdi kepada negara, berusia<br />

sampai empat puluh tahun saja kurasa sudah cukup. Jika seorang hidup tanpa tujuan, maka<br />

biarpun ia bisa berumur seratus tahun, hidupnya percuma saja."<br />

Ceng Goe tidak mengatakan suatu apa, ia hanya mengangguk beberapa kali.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 434

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!