20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Sesudah bertanding kira2 semakanan nasi ketiga tambang jadi lebih pendek tambangnya,<br />

makin kuat pembelaannya.<br />

Semula pertempuran berlangsung dalam tiga psang lawan, tapi sesudah lewat setengah jam,<br />

Yo Siauw dan In Thian Ceng tidak bisa mempertahankan diri lagi sehingga keadaan jadi<br />

berubah mereka berdua mengerubuti Touw Lan, sedang Boe Kie melayani Touw Ok dan<br />

Toyw Ciat.<br />

Dalam pertempuran itu, In Thian Ceng menggunakan ilmu silat keras, sedang Yo Siauw<br />

mengubah2 caranya, sebentar lembek sebentar keras. Antara enam orang itu, yang silanya<br />

paling resap ditonton adalah Yo Siauw. Dalam tangannya kedua lengan itu berputar2,<br />

menyambar2 dan menari2. sebentar kedua senjata itu digunakan sebagai pedang, sebentar<br />

sebagai golok, sebentar sebagai tombak yg menikam, membabat dan memapas. Dilain detik ia<br />

mengubah cara bersilat dan kedua leng itu digunakan sebagai poan koan pit yang<br />

menyambar2 dalam usaha untuk menotok jalan darah lawan. Baru beberapan gebrakan sudah<br />

berubah lagi, sekarang leng di tangan kiri sebagai pisau, leng ditangan kanan sebagai soecek<br />

(pusut). Sesaat kemudian kedua senjata itu memegang peranan sebagai cambuk dan toya.<br />

Demikianlah, belum cukup seratus jurus Yo Siauw sudah mengubah2 kedua leng itu menjadi<br />

dua puluh dua macam senjata.<br />

Hoan Yaow biasanya sangat temberang sebab ia menganggap bahwa ia mengenal semua ilmu<br />

silat dikolong langit. Tapi sekarang, melihat kelihaian Yo Siauw, ia merasa takluk tercampur<br />

kagum. Sudah lama Cioe Tian bermusuhan dengan Yo Siauw dan mereka pernah bertempur<br />

beberapa kali. Makin lama ia menonton makin besar rasa malunya. “Baruku tahu si kura2 Yo<br />

Siauw sengaja mengalah terhadapku,” pikirnya.<br />

“Tadinya kukira kepandaiannya hanya lebih setingkat daripada aku. Kuanggap ia menang<br />

sebab mujur. Siapa nyana ilmu sikura2 sebenarnya banyak lebih tinggi daripada aku.”<br />

Tapi sesudah Yo Siauw mengubah2 silatnya, Touw Lan tetap bisa melayani kedua lawannya<br />

secara tenang. Perlahan2 diatas kepala In Thiang Ceng mengepul uap putih, suatu tanda<br />

bahwa si kakek sedang mengerahkan lweekang terhebat. Karena penuh dengan hawa<br />

jubahnya yang berwarna putih juga mulai melembung setiap kali ia bertindak. Diatas tanah<br />

terlihat apak kaki yang dalam sehingga sesudah bertempur hampir satu jam, tanah dalam<br />

gelanggang pertandingan penuh dengan tapak2 kaki.<br />

Tiba2 si kakek mengoper leng ditangan kanan ketangan kiri dan menggunakan kedua senjata<br />

itu untuk menekan tambang Touw Lan. Hampir berbareng tangan kanannya yang sudah tidak<br />

bersenjata menghantam Touw Lan dengan pukulan Pek Tongciang. Bagaikan kilat Touw Lan<br />

mengangkat tangan kirinya, mementang lima jari tangan, mengepalnya dan kemudia<br />

menyambut Pek kong ciang In thian Ceng dengan tinju itu.<br />

Kong beon dan Kong tie mengeluarkan seruan tertahan, bahwa kaget dan kagum. Pukulan<br />

Touw Lan itu adalah Siauw sie bie ciang, salah satu dari tujuhpuluh dua ilmu silat Siauw Lim<br />

sie yg tersohor. Siauw sie bie ciang bukan saja sukar dipelajari dan meminta waktu lama<br />

dalam latihan, tapi menurut kebiasaan waktu mau mengeluarkan pukulan tersebut seseorang<br />

harus lebih dahulu memasang kuda2 dan mengerahkan lweekang untuk beberapa saat. Bahwa<br />

Touw Lan bisa menggunakan pukulan tersebut dengan begitu saja adalah diluar dugaan.<br />

Sesudah memukul Touw Lan lalu mengedut tambangnya ygn lantas saja menyambar.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1324

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!