20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Wanita itu tertawa manis. “Siangkong she apa?” tanyanya. “Duduklah. Kedatangan<br />

Siangkong memberi muka kepadaku.” Seraya berkata begitu, sebelah tangannya memegang<br />

pundak Boe Kie.<br />

Dengan muka kemerah merahan Boe Kie mundur setindak. “Aku she Thio,” jawabnya.<br />

“Apakah seorang tua she Cia dan seorang gadis she Cioe berada di sini?”<br />

“Di sini Lee hiang ih,” sahut wanita itu. “Kalau Siangkong mau cari Cioe Sian sian, pergilah<br />

ke Pek tho kie. Siangkoan agaknya sudah linglung dan mencari Cioe Sian sian di Lee hiang<br />

ih. Hi..hi..hi…” Ia tertawa geli.<br />

Boe Kie mendusin. Ia berada di rumah pelacur. Tanpa mengatakan suatu apa lagi, buru buru<br />

ia mengangkat kaki. Si pelayan memburu dan berteriak teriak. “Siangkong!... Siangkong!...<br />

apa nonaku kalah cantik dari Cioe Sian sian? Duduklah sebentaran…”<br />

Boe Kie menggoyang goyangkan tangannya. Ia mengambil sepotong perak dari sakunya,<br />

melontarkannya di tanah dan terus kabur dengan berlari lari.<br />

Ia terus lari. Ketika itu matahari sudah menyelam ke barat. Sebab sukar mengikuti tanda tanda<br />

obor di waktu malam, ia mengambil keputusan untuk m beramalam di rumah penginapan.<br />

Sesudah makan, ia mengasah otak, memikir segala pengalamannya. “Mengapa Giehoe pergi<br />

ke rumah judi, ke rumah pelacur?” tanyanya di dalam hati. “Di dalam hal ini tentu<br />

bersembunyi latar belakang yang luar biasa.” Karena letih ia tertidur. Di tengah malam ia<br />

tersadar dan tiba tiba saja di dalam otaknya berkelebat serupa ingatan. “Giehoe seorang buta,<br />

bagaimana ia bisa meninggalkan tanda tanda di sepanjang jalan?” tanyanya di dalam hati.<br />

“Apakah ia dikawani dan dibantu Cie Jiak? Apakah musuh yang membantunya untuk<br />

mempermainkan aku? Tapi… sudahlah! Biarpun mesti masuk ke sarang harimau, aku harus<br />

menyelidiki teka teki ini sampai seterang terangnya.”<br />

Pada keesokan paginya, diluar kota Hong ji ong, ia kembali menemukan tanda obor, yang<br />

mengunjuk ke arah barat. Lohor itu ia tiba di Giok ian dan tanda obor menuntunnya ke sebuah<br />

gedung yang besar. Pemilik gedung sedang merayakan pesta pernikahan puterinya. Sebab<br />

sudah mendapat pelajaran getir, Boe Kie tak berani lantas menanyakan hal Cia Soen. Ia<br />

masuk ke tempat pesta dan memasang mata tapi tak bisa mendapatkan sesuatu yang luar<br />

biasa. Dengan rasa masgul ia meninggalkan gedung itu dan benar saja, di pinggir jalan di<br />

sebuah pohon ia menemukan sebuah tanda obor.<br />

Demikianlah tanpa memperdulikan apa pun jua, ia terus mengikuti tanda tanda obor. Dari<br />

Giok tian ia pergi ke Sam ho membiluk ke selatan, terus ke Hiang ho. Sampai di situ ia mulai<br />

menduga duga bahwa Kay Pang menggunakan tipu “memancing harimau meninggalkan<br />

gunung” untuk menyingkirkannya ke tempat jauh, supaya mereka bisa leluasa melakukan<br />

sesuatu kejahatan. Tapi biarpun menduga begitu, ia tak berani mengikuti terus tanda obor itu.<br />

Bagaimana kalau tanda tanda tersebut benar benar dibuat oleh ayah angkatnya dan Cie Jiak<br />

yang sedang diubar ubar musuh? Sesudah menimbang nimbang, ia mengambil keputusan<br />

untuk mengikuti terus.<br />

Dari Hian ho, ia menguber ke Po shia, Toa pek chung, Poa chung. Menikung ke jurusan<br />

tenggara, tiba di Leng hoa, membiluk ke utara melewati Hong lam Kay peng Loei chung dan<br />

sesudah bercapai lelah berhari2 ia tiba pula di Louwliong. Ia ternyata sudah membuat sebuah<br />

lingkaran besar dari Louwliong kembali di Louwliong.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1194

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!