20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

"Goan Im, hati2 bila bicara!" bentak Kong tie.<br />

Mengapa Goan Im mengejek Thio Coei San? Karena ia merasa sakit hati terhadap Thio Ngo<br />

hiap. Ia menganggap Thio Ngo hiap yg sudah membutakan mata kanannya dengan senjata<br />

rahasia dipinggir telaga, padahal perbuatan itu dilakukan oleh In So So.<br />

Mendengar cacian terhadap mendiang ayahnya, tak kepalang gusarnya Boe Kie.<br />

"Apa kau dapat menodai nama baiknya Thio Ngo Hiap?" bentaknya. "Kau... kau..."<br />

Goan Im tertawa dingin. "Thio Coei San cari penyakit sendiri dan dibikin mabuk oleh<br />

perempuan siluman," katanya. "Dia mendapat pembalasan setimpal karena paras cantik..."<br />

Itulah melampai batas!<br />

Sekuat te<strong>naga</strong> Boe Kie menindih amarahnya. Berulang kali ia berkata didalam hati.<br />

"Boe Kie! Boe Kie! Ingatlah tugasmu yg suci!" Tapi ia gagal (matanya berkunang kunang dan<br />

ia kalap)<br />

Dengan sekali melompat, tangan kirinya sudah mencengkram pinggang si pendeta yg lalu<br />

diangkat keatas, sedang tangan kirinya merampas sian thung! (don't ask me kenapa pake<br />

tangan kiri dua2nya... - red) Menghadapi Boe Kie, Goan Im seolah olah anak itik menghadapi<br />

elang - sedikitpun ia tak bisa melawan.<br />

Hampir berbareng, dua pendeta melompat dari barisan Siauw Lim Pay dan menyabet Boe Kie<br />

dari kiri kanan dengan sin thung mereka. Itulah cara terbaik untuk menolong orang, serupa<br />

siasat yg dikenal sebagai, "Menyerang Goei untuk menolong Toi". Dengan siasat itu, musuh<br />

yang diserang harus menolong diri dan sebab musuh harus menolong diri, maka kawan yg<br />

menghadapi bencana dengan sendirinya dapat ditolong. Kedua pendeta itu adalah Goan tin<br />

dan Goan hiap.<br />

Tapi Boe Kie lihai luar biasa. Begitu merasai kesiuran angin, dengan tangan kiri ia menenteng<br />

Goan Im dan tangan kanan mencekal sin thung, ia melompat tinggi dan menotol sin thung<br />

Goan tin dan Goan hiap dengan kedua ujung kakinya. Sungguh dahsyat totolan itu! Goan Tin<br />

dan Goan Hiap serentak jatuh terjengkal! Untung juga tongkatnya tak menghantam kepala<br />

sendiri.<br />

Semua org mengeluarkan teriakan tertahan!<br />

Dilain saat, bagaikan daun kering yg melayang, Boe Kie hinggap di muka bumi.<br />

"Tee in ciong dari Boe tong pay!" seru beberapa orang (Tee in cion - Lompatan Te<strong>naga</strong><br />

Awan)<br />

Memang benar lompatan Boe Kie adalah Tee In Ciong yg tersohor dalam Rimba Persilatan.<br />

Diwaktu kecil Boe Kie mengikuti ayah, Thay soehoe dan para pamannya.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 754

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!