20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

punggungku, ia sudah melompat kurang lebih empat tombak jauhnya dan kecepatan gerakan<br />

itu sungguh-sungguh luar biasa."<br />

"Pada waktu itu, aku hanya menarik suatu kesimpulan, bahwa yang berdiri dihadapanku<br />

bukan manusia, tapi setan penasaran dari seorang yang telah diburuh olehku. Aku menarik<br />

kesimpulan itu, karena, menurut pendapatku, seorang manusia biasa tak nanti mampu<br />

bergerak begitu cepat. Sebab menduga begitu, nyaliku jadi besar lagi dan aku segera<br />

membantak: Setan siluman! Pergi kau! Aku tidak takut Langit dan bumi, apalapi kau!"<br />

"Pendeta itu merangkap kedua tangannya seraya berkata: Cia Kiesoe, Looceng Kong kian<br />

memberi hormat. Begitu mendengar perkataan 'Kong kian' aku terkesiap. Sudah lama<br />

kudengar 'Siauw lim Sang ceng, Kian, boen, tie seng yang tersiar luas didalam Rimba<br />

Persilatan. Kong kian Taysoe adalah kepala dari empat pendeta nabi (Sengceng ) Siauw lim<br />

sie sehingga tidaklah heran jika ia memiliki kepandaian yang begitu tinggi."<br />

Mendengar sampai disitu, hati Coei San dan So So merasa sangat tidak enak, karena mereka<br />

tahu, pada akhirnya Kong kian binasa karena tiga belas pukulan Cia Soen.<br />

Sesudah berdiam sejenak, Cia Soen berkata pula: "Aku mengawasinya seraya bertanya: Apa<br />

kah aku sedang berhadapan dengan Kong kian Seng ceng dari Siauw lim sie? Ia jawab:<br />

Perkataan Seng ceng aku tidak dapat menerima tapi memang benar loolap ialah Kong kian<br />

dari Siaw Lim sie. Aku kata: Aku dan Taysoe belum pernah mengenal satu sama lain, tapi<br />

mengapa Taysoe mempermainkan aku? kata Kong kian: Mana berani loolap mempermainkan<br />

Kiesoe? Aku hanya ingin menanya: Kemana Kiesoe mau pergi? Ku jawab: Kemana kumau<br />

pergi tiada sangkut pautnya dengan Taysoe! Ia menghela napas dan berkata dengan suara<br />

perlahan: Malam ini Kiesoe ingin <strong>membunuh</strong> Song Wan Kiauw Tayhiap dari Boe tong pay.<br />

Bukankah begitu? Sekali lagi aku terkesiap."<br />

"Ia mengawasi aku dengan mata tajam dan berkata pula: Kiesoe ingin melakukan perbuatan<br />

yang menggemparkan Rimba Persilatan untuk memancing keluar Hoen goan Pek lek chioe<br />

Seng Koen guna membalas sakit hati.... Aku heran dan kaget tak kepalang. Aku belum pernah<br />

memberitahu perbuatan guruku kepada orang lain dan gurukupun tak pernah membuka<br />

rahasia busuknya itu ?"<br />

"Begitu mendengar Hoen goan Pek lek chioe Seng Koen, tubuhku menggigil. Jika Taysoe<br />

sudi mengunjuk dimana adanya dia, aku rela menjadi kerbau atau kuda untuk kepentingan<br />

Taysoe, kata ku. Ia menghela napas dan berkata dengan suara menyesal: Perbuatan Seng<br />

Koen memang suatu kedosaan yang sangat besar. Akan tetapi, dalam kegusarannya, Kiesoe<br />

sudah <strong>membunuh</strong> begitu banyak orang dan perbuatan Kiesoe itu juga merupakan kedosaan<br />

yang tidak kecil."<br />

"Aku mendongkol dan sebenarnya ingin sekali menyemprotnya. Tapi karena tahu, bahwa aku<br />

bukan tandingannya, maka sambil menahan amarah, aku berkata: Aku berbuat begitu sebab<br />

tidak ada jalan lain. Seng Koen menyembunyikan diri dan aku tidak dapat mencarinya."<br />

"Ia manggut-manggutkan kepala seraya berkata: Aku mengerti, aku sangat merasakan<br />

perasanmu. Sakit hatimu besar luar biasa dan aku tidak dapat melampiaskan, akan tetapi,<br />

Song Tay hiap adalah murid pertama Thio Sam Hong Cinjin dan jika kau membinasakannya,<br />

bakal muncul gelombang yang tidak kecil. "<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 246

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!