20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Boe sek kaget bukan main sebab pada saat lima jarinya hampir menyeatuh pergelangan<br />

tangan sinona, mendadak sehelai sinar putih berkelebat dan pedang menyambar dari arah<br />

yang sebenarnya tak mungkia dilakukan, sehingga hampir-hampir jerijinya terbabat putus.<br />

Untung juga, pada detik terakhir ia masih keburu melompat kebelakang. Tapi meskipun<br />

begitu, tak urung lengan jubahya tergores ujung pedang dan menjadi robek. Paras muka Boe<br />

sek lantas saja berubah pucat dan keringat dingin mengucur dari dahinya.<br />

Kwee Siang berbunga hatinya. "Taysoe apa kau tahu ilmu pedang apa itu?" tanyanya sambil<br />

menyengir.<br />

Dalam dunia memang tidak terdapat Kim-boat yang serupa itu. Sesudah mencuri Tah kauw<br />

Pang hoat, dengan otaknya yang sangat cerdas, sinona megubah pukulan Kiam hoat<br />

berdasarkan ilmu tongkat itu, sehingga dengan demikian, ia telah membuat seorang pendeta<br />

Siauw limsie yang berilmu tinggi, tak bisa menjawab pertanyaannya. "Ha! Jika aku bisa<br />

menyerang lagi dengan beberapapu kulan Tah kauw Pang hoat, pendeta tua ini pasti akan<br />

dapat dirobohkan katanya didalam hati. "Sungguh sayang, aku hanya memiliki satu pukulan<br />

yang semengga-mengganya ini."<br />

Sebelum sang lawan sempat bergerak, Kwee siang sudah mendului lagi dan menotol baberapa<br />

kali bagian bawah Boe sek dengan ujung pedang. Kali ini ia menyerang Leng po wie po<br />

(Leng po bertindak dengan ayunya), yaitu salah satu pukulan dari Giok lie Kiam hoat yang<br />

didapat dari Siauw Liong lie.<br />

Sebagaimana diketahui, Giok lie Kiam hoat ilmu pedang gubahan Lim Tiauw Eng dan setiap<br />

pukulannya mempunyai gerakan Leng po wie go jadi lebih menyolok karena dilakukan oleh<br />

nona Kwee yang cantik dan ayu. Dengan perasaan kagum, para pendeta mengawasi serangan<br />

itu sambil menahan napas.<br />

Harus dike tahui, bahwa Tat mo Kiam boat, Lo han Kiam boat dan lain2 ilmu pedang dari<br />

Siauw lim sie mengutarakan "kekerasan", sedang Giok lie Kiam boat, yang jarang terlihat<br />

dalam Rimba Persilatan justru berbeda dengan silat Siauw lim pay. Begitu sinona meyerang<br />

dengan Leng-po we-po, seperti pendeta lainnya Boe sek pun mengawasi dengan rasa kagum<br />

dan heran. Seumur hidup, belum pernah ia menyaksikan ilmu pedang yang seindah itu dan<br />

cepat2 ia meloncat ke samping dengan harapan sinona akan mengulangi serangannya.<br />

Dalam saat, Kwae Siang kembali mengubah cara bersilatnya. la sekarang berlari ketimur dan<br />

kebarat sambil membabat berulang dengan pedangnya. Thio Koen Po yang menonton<br />

dipinggir jalan mengawasi serangansi nona dengan mata membelalak dan tiba2 ia<br />

mengeluarkan teriakan : "Ah!" Ternyata, yang digunakan Kwee Siang adalah pukulan Soe<br />

tong Pat ta (Empat menembus Delapan meyampaikan), yaitu ilmu silat yang pada tiga tahun<br />

berselang telah diturunkan oleh Yo Ko kepada Koen Po. Waktu itu Kwee Siang kebetulan<br />

dapat melihatnya dan sekarang lalu menggunakan untuk menghadapi Boe sek.<br />

Soe thong Pat-ta yang dulu diajar Yo Ko ialah Canghoat ilmu silat tangan kosong. Dengan<br />

mengubahnya menjadi Kiam hoat (ilmu pedang), pengaruh ilmu itu jadi banyak berkurang,<br />

sehingga jika dulu Thio Koen Po berhasil mengalahkan In Kek See, sekarang Kwee Siang<br />

tidak bisa berbuat banyak terhadap Boe sek.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 15

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!