20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Seorang nenek yang menjadi pelayan dalam kamar si sakit, lantas saja keluar dan beberapa<br />

saat kemudian, ia kembali bersama tujuh orang tabib yang masuk dengan diiringi suara<br />

berkerincingnya rantai besi. Ternyata, mereka diikuti satu sama lain dengan rantai besi dan<br />

dilihat dari muka mereka yang pucat pasi, mereka pasti sudah banyak menderita. Mereka<br />

adalah tabib-tabib ternama di propinsi Soe-coan, In lam dan Kam siok, yang telah diundang,<br />

dengan baik atau dengan paksa, oleh murid-muridnya Ho Thay Ciong. Tapi tak satupun dapat<br />

menyembuhkan, gundik yang disayang itu. Bukan saja tak dapat menyembuhkan, bahkan<br />

pendapat mereka mengenai sebab musebab penyakit itu pun berbeda. Ho Thay Ciong telah<br />

mengancam bahwa jika Ngo kouw mati, ketujuh tabib-tabib goblok itu akan dikubur hiduphidup.<br />

Mereka sudah memeras otak dan memberi macam-macam obat, tapi penyakit Ngo<br />

kouw tidak jadi mendingan. Setiap kali memeriksa penyakit nyonya itu, mereka tidak habishabisnya<br />

dan saling menyalahkan. Yang satu menuduh yang lain sebagai manusia goblok.<br />

Kali ini tidak berbeda. Sesudah memeriksa nyonya itu, mereka segera tarik urat.<br />

Ho Thay Ciong jadi gusar dan ia mencaci sambil berteriak-teriak.<br />

Mendadak, serupa ingatan berkelabat dalam otak Ciam Coen. Soehoe, katanya, Dari Holam<br />

teecoe membawa seorang tabib, yang biarpun usianya masih muda, kepandaiannya banyak<br />

lebih tinggi daripada tabib-tabib itu.<br />

Sang guru girang. Mengapa kau tidak memberitahukan terlebih siang, katanya tergesa-gesa.<br />

Lekaslekas undang padanya.<br />

Nona Ciam segera keluar dari kamar dan tak lama kemudian, ia kembali bersama Boe Kie.<br />

Begitu melihat wajah Ho Thay Ciong, Boe Kie segera ingat bahwa orang tua itu adalah salah<br />

seorang yang sudah turut merekan, sehingga kedua orang tuanya <strong>membunuh</strong> diri. Mengingat<br />

peristiwa hebat itu, darahnya lantas saja naik.<br />

Tapi Thie Kim Sianseng sendiri tentu saja tidak mengenalinya. Sesudah berselang beberapa<br />

tahun, muka si bocah sudah banyak berubah. Dengan perasaan ia mengawasi Boe Kie yang<br />

baru berusia kira-kira lima belas tahun. Rasa sangat itu bercampur juga dengna rasa<br />

mndongkol karena si bocah bukan saja tidka menjalankan peradatan dengan berlutut, bahkan<br />

sikapnya tawar dan agung-agungan. Tapi ia tidak menghiraukan semua itu. Apa dia tabib<br />

yang dipujikan olehmu? tanyanya sambil mengawasi muridnya.<br />

Benar, jawab si nona. Saudara kecil in mempunyai kepandaian yang sangat tinggi.<br />

Ho Thay Ciong mengeluarkan suara di hidung. Ia tak percaya.<br />

Waktu teecoe kena racun bunga To-lo hijau saudara kecil inilah yang mengobati teecoe,<br />

menerangkan Ciam Coen. Sekali ini sang guru terkesiap. Racun bunga To lo hijau adalah<br />

racun yang sangat lihai menurut anggapannya, tanpa obat pemunah yang diberikan olehnya<br />

sendiri, siapa yang kena pasti akan mati. Kalu benar bocah itu bisa memunahkan racun<br />

tersebut ia benar-benar lihay. Maka dari itu, sambil menatap wajah Boe Kie, ia bertanya<br />

dengan suara manis. Anak muda, benarkah kau bisa mengobati penyakit?<br />

Mengingat nasib kedua orang tuanya, Boe Kie membenci si tua itu. Tapi pada hakekatnya ia<br />

memiliki sifat-sifat mulia dan ia seorang yang mudah melupakan segala sakit hati. Kalau tidak<br />

memiliki sifat yang baik itu, mana mau ia mengobati orang-orang seperti Kan Ciat dan Sie<br />

Kong Wan? Ia merasa, bahwa Koen loen pay mempunyai andil sebagai partai yang turut<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 515

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!