20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dengan Kim Kong Cie sehingga biarpun tidak binasa, ia sudah menjadi seorang bercacat yang<br />

tidak dapat bergerak pula.<br />

Paras muka Thio Sam Hongjadi lebih pucat. Ia tahu, Tio Beng tidak berdusta. Tiba-tiba ia<br />

memuntahkan darah.<br />

Orang-orang itu yang berdiri di belakang si nona kelihatan bergirang sebab muntah darah itu<br />

sebagai bukti bahwa Kong Siang sudah berhasil dalam bokongannya. Lawan paling berat<br />

sudah terluka berat dan mereka boleh tak usah takut lagi.<br />

Dengan setulus hati aku ingin memberi nasehat, hanya aku tak tahu apakah Thio Cin Jin suka<br />

mendengarnya, kata Tio Beng.<br />

Kauw Coe boleh bicara.<br />

Selebur bumi di kolong langit ini adalah milik kaisar, keangkeran kaisar Mongol kami<br />

meliputi empat lautan. Jika Thio Cin Jin suka menakluk kepada kaisar Hong Siang tentu akan<br />

memberi anugerah dan Boe Tong Pay akan menikmati zaman gilang gemilang. Disamping itu<br />

Song Tay Hiap dan yang lain-lainpun bisa segera pulang dengan selamat.<br />

Thio Sam Hongmendongak dan mengawasi genteng. Sesudah itu, perlahan-lahan ia berkata<br />

dengan suara dingin. Walaupun Beng Kauw banyak melakukan perbuatan yang tidak patut,<br />

semenjak dahulu agama itu menentang penjajah Goan. Lagi kapan Beng Kauw menakluk<br />

kepada kerajaan? Lao Too belum pernah mendengar kejadian itu.<br />

Meninggalkan tempat gelap dan pergi ke tempat terang adalah perbuatan seorang gagah sejati,<br />

kata Tio Beng. Siauw Boen dan Kong Tie Seng Ceng sampai pada pendeta yang<br />

berkedudukan paling rendah sudah menunjuk kesetiaannya kepada kerajaan. Tindakan kami<br />

adalah demi kepentingan negara dan mengikuti tindakan segenap orang gagah di seluruh<br />

rimba persilatan. Apa hal itu mengharapkan Thio Cin Jin.<br />

Kedua mata Thio Sam Hongberkeredepan bagaikan kilat dan sorot matanya yang setajam<br />

pisau mengawasi muka si nona. Orang Goan kejam dan banyak mencelakai rakyat, katanya<br />

dengan suara gemetar. Diwaktu ini, segenap orang gagah di kolong langit bangkit serentak<br />

untuk mengusir penjajah dan merampas pulang sungai dan gunung kita. Di dalam hati setiap<br />

anak cucu Oey Tee terdapat tekad untuk mengusir Tat Coe. Tindakan inilah yang bisa<br />

dinamakan sebagai tindakan demi kepentingan negara. Biarpun hanya seorang pertapaan,<br />

.mengenal juga peribudi luhur. Kong Boen dan Kong Tie adalah pendeta-pendeta suci.<br />

Manabisa mereka ditundukkan dengan kekerasan? Nona, mengapa kau bicara begitu<br />

sembarangan?<br />

Mendadak seorang pria tinggi besar yang berdiri di belakang Tio Beng melompat ke luar dan<br />

membentak. Bangsat tua, jangan kau menggoyang lidah seenaknya saja! Boe Tong Pay<br />

sedang menghadapi kemusnahan. Kau sendiri tidak takut mati, tapi apakah ratusan imam yang<br />

berada di kuil inI juga tak takut mati? Ia bicara dengan suara yang disertai Lweekang dan<br />

sikapnya garang sekali.<br />

Mendengar cacian itu, Thio Sam Hongberkata dengan suara tawar. Semenjak dahulu, manusia<br />

mana yang tak pernah mati, aku menggunakan kesetian untuk mencatat kitab sejarah. Katakata<br />

itu adalah sajak gubahan Boe Thian Siang yang sangat dikagumi Thio Sam Hong.<br />

Selama hidup sering kali ia rasa menyesal, bahwa waktu Boe Thian Siang menghadapi<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 884

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!